Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter soal Penuhnya RS Covid-19 di Jakarta, Mencari ICU ke Karawang hingga Pasien Dirawat di Kursi

Kompas.com - 22/01/2021, 05:15 WIB
Sabrina Asril,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Kalaupun ada yang kosong, antrean pasien di rumah sakit itu sudah panjang, sehingga tak bisa lagi menerima pasien rujukan.

"ICU susah banget dapatnya. Di mana-mana penuh, terpaksa menunggu dulu di IGD sampai dapat. Kemarin, kami dapat jauh sekali sampai Karawang dan Ciawi baru dapat," ungkap dia.

Dokter IGD yang merawat harus siaga setiap saat manakala harus mengantarkan pasien-pasien mereka sampai rumah sakit rujukan.

"Harus siap on call, begitu dapat rumah sakit yang bisa, kami tetap harus mendampingi supaya memastikan kalau benar pasien mendapat perawatan yang sesuai," ujar dia.

Sulitnya mencari ruang ICU di tengah lonjakan kasus Covid-19 terkadang berujung pahit. Kabar duka kerap hadir di ruang IGD karena pasien meninggal dunia.

Tak sedikit pula tenaga kesehatan yang turut terpapar Covid-19

Hal ini, diakui dokter itu, membuat rumah sakit harus "mengimpor" tenaga kesehatan dari luar Jakarta untuk mengisi kekosongan.

Baca juga: Kisah Perjuangan Ibu dan Bayi Positif Covid-19 Masuk ICU, Sempat Telepon 60 RS di Jabodetabek

Di tengah situasi krisis ini, para tenaga kesehatan berjuang sebisa mungkin untuk memulihkan kondisi pasien.

Bahkan, ada pula pasien yang harus dirawat 12 hari di IGD karena tak kunjung mendapat ruang rawat.

"Bersyukurnya, pasien itu justru sembuh selama 12 hari dirawat di IGD. Dia sampai hafal semua pasien, dokter, perawat di sana, ha-ha-ha," kenang dia.

Pentingnya kesadaran masyarakat

Situasi yang serba rumit di rumah sakit saat ini, diakuinya, seharusnya menyadarkan masyarakat akan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Pasien yang datang, sebut dokter itu, kebanyakan berasal dari klaster keluarga atau dari klaster kerumunan seperti pesta pernikahan.

"Harapan kami situasi sudah seperti ini, supaya masyarakat sadar, stoplah itu pesta-pesta kawinan, acara keramaian, hindari makan di restoran, dan disiplin sama protokol kesehatan supaya pandemi segera berakhir," ungkap dia.

Baca juga: Wagub DKI Benarkan Sanksi Denda Progresif Pelanggar Protokol Kesehatan Dihapus

Pandemi di wilayah Jakarta masih dalam keadaan buruk. Angka penambahan kasus harian terus tinggi.

Data Pemprov DKI yang disampaikan Kamis kemarin, ada penambahan 3.151 kasus baru Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com