Kalaupun ada yang kosong, antrean pasien di rumah sakit itu sudah panjang, sehingga tak bisa lagi menerima pasien rujukan.
"ICU susah banget dapatnya. Di mana-mana penuh, terpaksa menunggu dulu di IGD sampai dapat. Kemarin, kami dapat jauh sekali sampai Karawang dan Ciawi baru dapat," ungkap dia.
Dokter IGD yang merawat harus siaga setiap saat manakala harus mengantarkan pasien-pasien mereka sampai rumah sakit rujukan.
"Harus siap on call, begitu dapat rumah sakit yang bisa, kami tetap harus mendampingi supaya memastikan kalau benar pasien mendapat perawatan yang sesuai," ujar dia.
Sulitnya mencari ruang ICU di tengah lonjakan kasus Covid-19 terkadang berujung pahit. Kabar duka kerap hadir di ruang IGD karena pasien meninggal dunia.
Tak sedikit pula tenaga kesehatan yang turut terpapar Covid-19
Hal ini, diakui dokter itu, membuat rumah sakit harus "mengimpor" tenaga kesehatan dari luar Jakarta untuk mengisi kekosongan.
Baca juga: Kisah Perjuangan Ibu dan Bayi Positif Covid-19 Masuk ICU, Sempat Telepon 60 RS di Jabodetabek
Di tengah situasi krisis ini, para tenaga kesehatan berjuang sebisa mungkin untuk memulihkan kondisi pasien.
Bahkan, ada pula pasien yang harus dirawat 12 hari di IGD karena tak kunjung mendapat ruang rawat.
"Bersyukurnya, pasien itu justru sembuh selama 12 hari dirawat di IGD. Dia sampai hafal semua pasien, dokter, perawat di sana, ha-ha-ha," kenang dia.
Situasi yang serba rumit di rumah sakit saat ini, diakuinya, seharusnya menyadarkan masyarakat akan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pasien yang datang, sebut dokter itu, kebanyakan berasal dari klaster keluarga atau dari klaster kerumunan seperti pesta pernikahan.
"Harapan kami situasi sudah seperti ini, supaya masyarakat sadar, stoplah itu pesta-pesta kawinan, acara keramaian, hindari makan di restoran, dan disiplin sama protokol kesehatan supaya pandemi segera berakhir," ungkap dia.
Baca juga: Wagub DKI Benarkan Sanksi Denda Progresif Pelanggar Protokol Kesehatan Dihapus
Pandemi di wilayah Jakarta masih dalam keadaan buruk. Angka penambahan kasus harian terus tinggi.
Data Pemprov DKI yang disampaikan Kamis kemarin, ada penambahan 3.151 kasus baru Covid-19.