Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2021, 18:10 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengimbau masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 karena semakin menipisnya ketersediaan ruang perawatan pasien.

Bahkan, tempat tidur di ruang intensive care unit (ICU) khusus penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan wilayah Tangerang Selatan telah penuh.

"Ruang ICU 100 persen penuh. Di Tangsel ini penuh sampai saat ini. Kalau begini terus kan (pasien) enggak akan ada tempat," ujar Benyamin kepada wartawan, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Tak Hanya di DKI, RS Rujukan Covid-19 di Tangsel Juga Diisi Pasien Luar Daerah

Di sisi lain, kata Benyamin, tempat tidur di ruang rawat inap khusus pasien Covid-19 sampai hari ini hanya tersisa sekitar tujuh persen.

"Kemarin 94 persen, sekarang agak turun sedikit 93 persen," ungkap Benyamin.

Menurut Benyamin, bertambahnya jumlah tempat tidur yang tersedia bukan disebabkan oleh berkurangnya pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Penurunan tingkat keterisian itu karena pihak rumah sakit telah menambah alokasi tempat tidur untuk penanganan Covid-19.

"Turun ini bukan berarti orangnya sudah tidak ada, tapi kapasitas RS-nya sesuai dengan imbauan Menteri Kesehatan kan minta ditambah tuh di RS swasta," kata Benyamin.

Baca juga: Tak Hanya di DKI, RS Rujukan Covid-19 di Tangsel Juga Diisi Pasien Luar Daerah

"Alokasi jumlah tempat tidur untuk Covid-19 minta ditambah sekian persen, makanya sekarang ini (tingkat keterisian) turun 93 persen," sambungnya.

Benyamin menambahkan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan tengah berupaya menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Salah satunya dengan mengalihfungsikan Rumah Sakit Umum Pakulonan yang kini masih dalam proses pembangunan untuk menjadi lokasi rujukan pasien Covid-19.

"Kami nambah di RSU Pakulonan, kami siapkan, tapi tidak akan cukup kalau disiplin masyarakatnya masih banyak yang melanggar protokol kesehatan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Megapolitan
Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara 'Online'

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara "Online"

Megapolitan
F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Megapolitan
Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Megapolitan
Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com