Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2021, 19:54 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengatakan, ruang ICU untuk pasin Covid-19 di Tangsel, Banten, saat ini memang penuh, sudah terisi 100 persen. 

Ia mengemukan hal itu saat menanggapi kasus pasien Covid-19 meninggal dunia di puskesmas di Tangsel setelah tak mendapatkan ruang ICU di rumah sakit. Ia mengatakan kasus itu  merupakan contoh bahaya penuhnya ruang ICU untuk pasien Covid-19.

"Itu contoh bagaimana kita karena ICU sudah penuh, di kontak sana-sini di Jabodetabek, enggak ada," ujar Benyamin, Jumat (22/1/2021).

Menurut Benyamin, warga yang terpapar Covid-19 tersebut datang ke puskesmas dengan kondisi kesehatan yang mengalami pemburukan. Dalam kondisi itu, pasien sulit ditangani di puskesma dengan keterbatasan fasilitas yang ada.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Puskesmas di Tangsel Setelah Tak Dapat Ruang ICU di Puluhan RS di Jabodetabek

"Yang bersangkutan memang datang sudah dengan pemburukan, meninggal dunia akhirnya," kata Benyamin.

Menurut Benyamin, ruang ICU di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Tangerang Selatan sampai saat ini penuh dan belum bisa menerima pasien baru. Sementara tempat tidur di ruang rawat inap atau HCU untuk perawatan pasien Covid-19 sudah terisi 93 persen.

"Tempat tidur perawatan sekarang ini turun 93 persen, tapi kalau ICU 100 persen," kata Benyamin.

Seorang pasien Covid-19 di Tangerang Selatan, meninggal dunia, Kamis kemarin, setelah tidak mendapatkan ruang ICU untuk menjalani perawatan intensif.

Seorang relawan LaporCovid-19, Yemiko menjelaskan, pasien itu sudah dua hari di salah satu puskesmas di Tangerang Selatan dan mengalami pemburukan kondisi.

Pasien tersebut tak langsung dirujuk karena belum mendapatkan rumah sakit rujukan Covid-19 yang dapat menampungnya.

"Dengan kondisi saturasi oksigen yang terus menurun dan tidak adanya rumah sakit yang dapat menampung di Tangerang Selatan, akhirnya ada yang melapor ke kami. Kondisi pasien memang gawat darurat," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis.

Saat mendapat laporan itu, pihak keluarga pasien dibantu relawan LaporCovid-19 berusaha untuk menghubungi puluhan rumah sakit di Jabodetabek. Namun, semua rumah sakit yang dihubungi menyatakan bahwa ruang ICU mereka penuh dan belum bisa untuk menerima pasien baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com