TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan berupaya mengantisipasi kolapsnya rumah sakit di tengah lonjakan kasus positif Covid-19.
Fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19 yang ada saat ini hampir tidak bisa lagi menampung pasien. Sementara itu, kasus positif terus meningkat setiap harinya.
Pada Sabtu (23/1/2022) kemarin, Satuan Gugus Tugas Tangerang Selatan melaporkan penambahan 181 kasus baru positif Covid-19.
Baca juga: UPDATE: Bertambah 181, Total Kasus Covid-19 di Tangsel Mencapai 4.790
Penambahan jumlah kasus positif harian itu merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19 melanda wilayah Tangerang Selatan.
Saat ini, tercatat masih ada 571 kasus aktif atau pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.
Di sisi lain, Ruang ICU untuk penanganan Covid-91 di Tangerang Selatan hingga Sabtu kemarin terisi 100 persen, sedangkan ruang rawat inap telah terpakai hingga 93 persen.
Agar bisa lepas dari bayang-banyang kolapsnya rumah sakit di tengah lonjakan kasus, Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun mengambil langkah untuk menambah jumlah fasilitas kesehatan penanganan Covid-19 hingga memperpanjang pembatasan aktivitas masyarakat.
Operasikan RS rujukan baru
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menjelaskan bahwa saat ini pihaknya akan mengoperasikan Rumah Sakit Pakulonan yang baru selesai dibangun.
Namun, Airin tidak menjelaskan secara pasti sudah sejauh mana persiapan rumah sakit baru yang bakal menjadi tempat rujukan pasien Covid-19 tersebut.
Baca juga: 4 Upaya Tangsel Atasi Ruang ICU Pasien Covid-19 yang Terisi Penuh
Dia juga belum dapat memastikan kapan Rumah Sakit Pakulonan mulai bisa beroperasi untuk menampung pasien positif Covid-19.
"Kami sudah menyiapkan Rumah Sakit Pakulonan yang sudah selesai dibangun yang rencananya akan digunakan khusus untuk merawat pasien Covid-19," ujar Airin, Sabtu (23/1/2021).
Sementara ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih mengandalkan rumah sakit di luar daerah untuk merujuk pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif di ruang ICU.
Perluas daya tampung pusat karantina
Selain itu, Airin menyebut bahwa pihaknya sedang membangun tenda darurat untuk menambah kapasitas tampung pasien di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19.
Pemerintah kota juga menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan.
Ada penambahan empat tempat tidur ICU di RSUD yang terletak di Pamulang itu.
"Untuk Rumah Lawan Covid-19 di Ciater, Serpong, kami juga sudah melakukan penambahan kapasitas sebanyak 150 tempat tidur," ujar Airin.
Baca juga: Wakil Wali Kota Tangsel: Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 Memang Terisi 100 Persen
Setidaknya, akan ada 16 tenda darurat yang tengah dibangun di zona 2 Rumah Lawan Covid-19 dengan 150 tempat tidur isolasi pasien di dalamnya.
Dengan demikian, pusat karantina tersebut ke depannya bisa menampung hingga 300 pasien positif Covid-19.
Koordinator Bidang Penanganan Satgas Covid-19 Tangerang Selatan Suhara Manulang mengatakan, pembangunan tenda darurat tersebut diperkirakan rampung dan bisa digunakan pada pertengahan Februari 2021.
"Plan-nya satu bulanan ya. Sekitar pertengahan Februari mudah-mudahan bisa selesai. Sekarang existing 150, dengan zona dua jadi kapasitas tampungnya bertambah 150 lagi," kata Suhara.
Perpanjang PPKM
Selain di tingkat hilir, Airin memastikan penanganan di tingkat hulu terus dilakukan untuk mencegah penularan.
Hal itu dibuktikan dengan mendukung langkah pemerintah pusat memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali sampai dengan tanggal 8 februari 2021.
Baca juga: Airin: PPKM Masih Diperlukan untuk Tekan Covid-19
Menurut Airin, PPKM sangat penting untuk menekan penyebaran Covid-19 di tengah menipisnya ketersediaan ruang perawatan.
“PPKM sangat penting dan masih diperlukan sampai dengan saat ini dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 dan oleh karenanya harus didukung,” kata dia.
Airin pun memastikan, jajaran Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan melakukan monitoring, pengawasan, dan penindakan PPKM secara lebih intensif lagi.
Hal itu untuk memastikan PPKM berjalan sebagaimana mestinya.
"Tim monitoring PPKM yang anggotanya terdiri dari aparat Pemerintah Kota dan unsur Forkopimda ini terjun langsung ke lapangan pada pagi dan juga malam hari," ujar Airin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.