JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta Slamet Budiarto mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum efektif dalam mengurangi penularan Covid-19, khususnya di Jakarta dan sekitarnya.
"Belum efektif sekali, belum ada penurunan," kata Slamet kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2021).
Baca juga: UPDATE: Sebaran 11.788 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI dengan 3.512 Kasus
Menurut Slamet, pelaksanaan PPKM, khususnya di Jakarta, membutuhkan koordinasi dari berbagai wilayah.
Sebab, masyarakat di luar Jakarta terbiasa beraktivitas di wilayah Jakarta. Selain itu, pasien Covid-19 yang dirawat di Jakarta banyak yang berasal dari wilayah lain.
Karenanya, pelaksanaan PPKM juga perlu dievalulasi
Slamet mengatakan, apabila perpanjangan PPKM belum bisa menurunkan angka penularan Covid-19, maka ia menyarankan untuk lebih mengetatkan pembatasan aktivitas masyarakat.
"Kita evaluasi ini perpanjangan (PPKM) kedua, kalau nanti perpanjangan kedua tidak ada efeknya ya apa boleh buat, diperketat lagi," kata Slamet.
Baca juga: UPDATE 24 Januari: Jakarta Catat 3.512 Kasus Positif Covid-19, Kasus Aktif Tembus 24.224
Pemerintah Pusat memperpanjang masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali, guna mencegah lonjakan kasus penularan Covid-19 di Tanah Air.
Perpanjangan kebijakan ini diputuskan oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet dan diumumkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, Kamis (21/1/2021).
"Bapak Presiden meminta agar pembatasan kegiatan masyarakat ini dilanjutkan," kata Airlangga melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan