Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Memburuk, Wali Kota Bogor: Sangat Darurat

Kompas.com - 25/01/2021, 09:16 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, cenderung mengalami peningkatan jelang berakhirnya masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Senin (25/1/2021).

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat, data harian Covid-19 di wilayah itu pada Minggu (24/1/2021), terdapat 120 penambahan kasus aktif baru.

Setidaknya dalam tiga hari terakhir, perkembangan kasus harian Covid-19 di Kota Hujan itu memang terus bertambah.

Melansir data dari hasil monitoring Dinkes setempat pada Jumat (22/1/2021), ada penambahan 114 kasus baru.

Baca juga: Bima Arya Bilang Belum Paham dengan Usulan Anies agar Pusat Ambil Alih Koordinasi Penanganan Covid-19 di Jabodetabek

Di hari itu, jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi menjadi 7.269 kasus.

Sabtu (23/1/2021), kasus harian Covid-19 Kota Bogor kembali bertambah menjadi 118 kasus baru.

Penambahan itu menjadikan total kasus terkonfirmasi positif di Kota Bogor sebanyak 7.387 kasus.

Sementara kemarin, dengan penambahan 120 kasus baru, maka total kasus positif di Kota Bogor mencapai 7.507 kasus.

Rinciannya, ada 1.427 orang atau pasien masih positif Covid-19 dan membutuhkan perawatan.

Kemudian, sebanyak 5.931 orang telah dinyatakan sembuh, dan 149 orang meninggal dunia.

Baca juga: Anies Minta Pusat Ambil Alih Penangangan Covid-19 di Jabodetabek: Didukung Depok-Tangsel, Dipertanyakan Bogor

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, kasus Covid-19 di wilayahnya terus meningkat.

Bima mengatakan, kondisi itu menyebabkan tingkat keterisian pasien di rumah sakit rujukan Covid-19 mulai penuh sehingga dikhawatirkan tidak bisa menampung lagi.

Ia menuturkan, hingga akhir tahun kemarin, data menunjukan bahwa kasus positif di Kota Bogor semakin tinggi.

"Jika ditanya seberapa darurat, sangat darurat. Saya harus katakan hal itu kepada warga Kota Bogor," kata Bima, Minggu (24/1/2021).

Bima mengingatkan kepada semua pihak kondisi saat ini semakin kritis. Rasa prihatin itu ia ungkapkan mengingat masih adanya warga yang tidak disiplin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com