Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal GeNose, Tarif, dan Efektivitas dalam Mendeteksi Covid-19

Kompas.com - 25/01/2021, 19:14 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

Prosedur dan efektivitas

GeNose merupakan alat pendeteksi Covid-19 lewat embusan napas. Prosedurnya, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kemenkes dan UGM.

Meski demikian, alat ini diklaim memiliki tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifisitas sekitar 95 persen.

Selain itu, hasil tes juga lebih cepat didapatkan. Hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

"(GeNose) sudah mendapatkan izin edar Kemenkes dengan tingkat akurasi di atas 90 persen," ujar Menristek Bambang.

Di sisi lain, diberitakan Harian Kompas edisi 13 Oktober 2020, GeNose dengan sistem kecerdasan buatan itu diklaim bisa menyelesaikan pemeriksaan dalam waktu sekitar 80 detik.

Kuwat selaku pengembang mengatakan, pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.

Pada GeNose, ungkap Kuwat, terdapat beberapa sensor yang bisa membentuk pola tertentu saat mendeteksi seseorang yang terinfeksi Covid-19.

GeNose, menurut Kuwat, dapat melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari dengan perkiraan penggunaan selama 6 jam dan jeda 3 menit antar tiap pemeriksaan.

Kepastian itu didapat tim peneliti setelah GeNose melalui uji profiling menggunakan 600 sampel data di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Yogyakarta.

Kuwat Triyana mengungkapkan, sistem GeNose yang berbasis artifical intelligence (AI) atau kecerdasan buatan diharapkan dapat digunakan sebagai penyaringan Covid-19 dengan data yang valid.

Setelah deteksi dipastikan kembali menggunakan tes PCR, data tersebut nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan sistem AI yang ada di GeNose C19.

”Terkait dengan data analisis dengan sinyal normal, kami mendapatkan 89 persen sensitivity dan 96 persen specificity. Ini merupakan suatu titik awal yang kami lakukan dan nanti akan terus ditingkatkan atau perbaiki dari aspek parameter ini dengan menggunakan sampel terkonfirmasi valid berstandar PCR,” kata Kuwat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com