Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Masih Bangun Prasarana, TPU Rorotan Belum Bisa Tampung Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 25/01/2021, 21:13 WIB
Rosiana Haryanti,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 1.500 petak makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara.

Kendati demikian, lahan seluas 8.100 meter persegi itu belum bisa digunakan sebagai lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Sebab, menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Ivan Murcahyo, pihaknya masih menyelesaikan pembangunan prasarana di lokasi tersebut.

"(TPU) Rorotan belum kami pakai. Prasarananya masih kami siapkan. Kalau petak makamnya sebenarnya sudah siap, cuma penunjangnya masih kami siapkan, khususnya prasarana jalan," kata Ivan kepada Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Baca juga: DKI Siapkan Lahan Baru untuk Pemakaman dengan Protap Covid-19 di 4 TPU, Ini Rinciannya

Oleh karenanya, pemakaman jenazah pasien Covid-19 saat ini difokuskan di TPU Bambu Wulung, Jakarta Timur, seluas 3.000 meter persegi.

Ivan mengatakan, kapasitas tampung di lokasi ini sebanyak 800 petak dan telah terpakai sebanyak 129 petak makam. Dengan demikian, masih tersisa 661 petak makam.

Dia mengatakan, lokasi ini masih mencukupi untuk menampung jenazah pasien Covid-19.

"Saya rasa sekarang yang di posisi Jakarta Timur untuk yang muslim masih mencukupi di Bambu Wulung, selain Srengseng Sawah yang kemarin sudah kami tutup," tutur Ivan.

Selain TPU Rorotan dan Bambu Wulung, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan lahan pemakaman bagi jenazah pasien Covid-19 di dua lokasi lainnya.

Baca juga: Pemprov DKI Sebut 100 Jenazah Dimakamkan dengan Protap Covid-19 dalam Sehari

Pertama adalah TPU Tegal Alur yang berada di Jalan Sahabat dengan luas 1,3 hektar.

Lahan ini memiliki kapasitas 2.700 petak makam dan belum digunakan lantaran masih dalam tahap persiapan.

Kemudian, TPU Srengseng Sawah di Jakarta Selatan dengan luas kurang lebih 5.000 meter persegi.

Khusus untuk pemakaman muslim disediakan 566 petak, yang saat ini hanya tersisa empat petak.

"Sudah kami tutup kemarin, karena memang kapasitasnya sudah full, terus kami kirim yang untuk muslim sementara ini ke Bambu Wulung," ucap Ivan.

Baca juga: Blok Makam Jenazah Pasien Covid-19 Mulai Penuh, Pemprov DKI Terus Siapkan Lahan Baru

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati sebelumnya mengatakan, rerata jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Jakarta per hari mencapai 100 jenazah.

Sementara itu, rerata jenazah non-protokol Covid-19 yang dimakamkan mencapai 90 jenazah per hari.

Oleh karenanya, Suzi menuturkan, pihaknya tengah berupaya menambah lahan makam baru di lima lokasi dengan luas total 3,3 hektar.

Lahan makam itu juga diperuntukan bagi jenazah non-Covid-19.

Anggaran pembelian lahan makam ini dialokasikan dari dana APBD Perubahan 2020.

Kelima lokasi pemakaman tersebut berada di Srengseng Sawah, Dukuh, Semper, Joglo, dan Bambu Wulung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com