TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto menjelaskan kedatangan 153 warga negara asing (WNA) yang tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (23/1/2021).
Ke-153 WNA itu masuk ke Indonesia menggunakan China Southern Airlines dengan nomor penerbangan CZ387 dari Guangzhou, China, sekitar pukul 05.29 WIB.
Informasi soal kedatangan 153 WNA itu beredar di media sosial.
Kedatangan 153 WNA tersebut dipertanyakan karena pemerintah melarang warga negara asing dari semua negara memasuki Indonesia hingga 8 Februari 2021 melalui Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 2 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional dalam Masa Pandemi Covid-19.
Baca juga: Penjelasan Imigrasi soal 153 WN China Tiba lewat Bandara Soekarno-Hatta
Romi mengatakan bahwa masuknya 153 WNA tersebut sudah sesuai peraturan yang berlaku.
Sebab, mereka mempunyai surat izin tinggal diplomatik atau izin tinggal dinas, izin tinggal terbatas (Itas), dan izin tinggal tetap (Itap).
"149 penumpang pemegang Itas berkewarganegaraan Tiongkok, satu penumpang pemegang Itap warga Somalia, dan tiga penumpang pemegang izin tinggal diplomatik warga Tiongkok," kata Romi ketika dikonfirmasi, Selasa (26/1/2021).
Dengan adanya izin tinggal tersebut, kata Romi, para WNA itu diizinkan untuk memasuki Indonesia karena sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam SE Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 2 Tahun 2021.
Baca juga: Imigrasi Bolehkan 153 WN China Masuk ke Indonesia, Ini Dasar Hukumnya
Selain itu, perizinan masuknya WNA itu juga diatur dalam SE Direktorat Jenderal Imigrasi No IMI.-0103.GR.01.01 Tahun 2021 tentang Pembatasan Sementara Masuknya Orang Asing ke Wilayah Indonesia dalan Masa Pandemi Covid-19.
"Sekali lagi saya tegaskan, 153 WNA tersebut masuk dengan aturan yang berlaku menurut peraturan yang sekarang dikeluarkan sesuai dengan SE Nomor 2 Tahun 2021 dan SE Dirjen Imigrasi," ujar Romi.
Romi mengungkapkan, keperluan 153 WNA tersebut beragam.
Namun, rata-rata dari mereka datang ke Indonesia untuk melakukan kegiatan kemanusiaan.
"Kemarin ada musibah yang melanda kita, makanya mereka datang ke sini dan melakukan kegiatan kemanusiaan," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.