Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 dan Kematian Makin Tinggi, Kenapa Kita Pilih Abai?

Kompas.com - 27/01/2021, 06:27 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Akibatnya, masyarakat mulai melakukan aktivitas normal, mulai dari bekerja, berkumpul bersama kerabat dan keluarga, hingga pergi berlibur. Bahkan, tak jarang aktivitas itu dilakukan tanpa protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Alhasil, penularan Covid-19 pun semakin meningkat.

"Masyarakat sudah tidak tahan dalam situasi terbatasi. Manusia ini kan makhluk sosial. Dia harus keluar rumah untuk bekerja, bersosialisasi. Secara nature manusia makhluk sosial," ujarnya.

Kebijakan pemerintah

Dicky juga melihat, keabaian masyarakat terhadap protokol kesehatan disebabkan oleh komunikasi publik dari pemerintah yang sulit dipahami.

Ia mencontohkan terkait perubahan istilah dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Ia menilai perbedaan istilah-istilah tersebut hanya membuat masyarakat semakin bingung.

"Komunikasinya membingungkan. Itu membuat masyarakat tidak peduli. Akhirnya mendorong masyarakat jadi abai," kata Dicky.

Baca juga: Rumah Sakit di Jakarta Penuh, Wisma Atlet Kesulitan Rujuk Pasien Covid-19 Gejala Berat

 

Selain itu, ia juga menilai penegakan protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah cenderung tidak tegas dan konsisten. Ia menyinggung soal penegakan hukum yang keras pada satu kelompok, tetapi cenderung lemah pada kelompok lainnya.

Bahkan, kerap kali dari kalangan pemerintah sendiri yang melanggar protokol kesehatan itu dan diabaikan oleh penegak hukum.

"Akhirnya orang bisa ngeliat dan membandingkan. Saya enggak boleh begini begitu, kok yang itu boleh. Misalnya contoh pakai masker, pejabat atau tokoh publik yang terlihat tidak mematuhi, itu kan orang bisa membandingkan," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com