Adapun surat keterangan hasil negatif Covid-19 dari pemeriksaan GeNose atau Rapid Test Antigen atau PCR tersebut, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan.
Persyaratan tersebut tidak diwajibkan bagi pelanggan yang berusia di bawah 12 tahun.
“Terkait layanan pemeriksaan GeNose Test di stasiun rencananya akan tersedia secara bertahap mulai 5 Februari 2021. Saat ini masih dalam tahap persiapan bersama pihak UGM dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI),” ujar VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia, Joni Martinus, Selasa (26/1/2021).
Dilansir dari Kompas.id, GeNose disebut bisa mendeteksi Covid-19 dalam waktu 3 menit.
Berdasarkan penjelasan dari anggota Tim Peneliti UGM, Dian Kesumapramudya Nurputra, GeNose mendeteksi pola dari volatile organic compounds (VOC) atau senyawa organik mudah menguap pada embusan napas seseorang.
Baca juga: Soal Penggunaan GeNose di Stasiun, Epidemiolog: Terburu-buru, Semuanya Ingin Jokowi Senang
Menurutnya aktivitas bakteri atau virus di dalam jaringan tubuh manusia akan menghasilkan VOC yang khas. Pola VOC orang sehat akan berbeda dengan orang sakit.
Begitu pula dengan orang yang terinfeksi Covid-19, ia akan menunjukkan pola VOC tersendiri yang berbeda dari VOC orang sehat maupun orang dengan penyakit lain.
“Orang sehat akan memiliki pola VOC tertentu. Orang sakit pneunomia, TB (tuberkulosis), dan Covid-19 akan menghasilkan VOC yang berbeda,” ungkap dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM tersebut Desember lalu.
Untuk membaca atau menganalisis pola VOC, GeNose dilengkapi dengan sistem artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
“Pola ini secara kasat mata mungkin akan sulit untuk dilihat. Makanya kami menggunakan artificial intelligence dengan algoritma-algoritma tertentu untuk membaca pola VOC,” tutur Dian.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Izin Edar GeNose C19 Seharusnya Diterbitkan untuk Riset
Dalam uji validasi yang dilakukan oleh Tim Peneliti UGM, diperoleh kesimpulan bahwa GeNose memiliki akurasi hingga 97 persen.
Uji validasi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Bantul, DIY.
Sebanyak 615 sampel napas diperiksa dalam uji validasi tersebut, yang mana 382 di antaranya merupakan sampel napas penderita Covid-19.
Usai uji validasi tersebut, Tim Peneliti UGM kemudian melakukan uji diagnostik dengan jumlah sampel yang lebih besar di delapan rumah sakit di Indonesia.
Dilakukan penelitian terhadap embusan napas dari 1.476 orang di rumah sakit dan 523 orang di luar rumah sakit. Hasilnya, tingkat akurasi GeNose mencapai 93 persen.
Alat GeNose yang per unitnya dipatok dengan harga Rp 62 juta disebut bisa mendeteksi Covid-19 dalam waktu 3 menit. Tiap unit GeNose dapat melakukan sekitar 120 pemeriksaan per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.