Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Syarat Naik Kereta, Apa Beda GeNose, Rapid Test, dan Swab?

Kompas.com - 27/01/2021, 09:28 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan aturan baru bagi penumpang kereta api jarak jauh.

Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021, para penumpang diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 yang dapat dilakukan melalui tiga cara.

Mereka adalah tes GeNose, rapid test antigen, dan tes polymerase chain reaction (PCR) atau swab test. Apa perbedaan dari ketiga tes tersebut?

Simak penjelasannya di bawah ini:

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal GeNose, Mulai dari Harga hingga Tingkat Akurasi

Cara kerja tes GeNose dan harga

Tes GeNose merupakan alat deteksi Covid-19 melalui embusan napas yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Alat yang per unitnya dipatok dengan harga Rp 62 juta tersebut mampu mendeteksi Covid-19 dalam waktu 3 menit.

Menurut pengembang GeNose, Prof Dr Eng Kuwat Triyana, GeNose dapat melakukan 120 kali pemeriksaan per hari dengan perkiraan penggunaan selama 6 jam dan jeda 3 menit antarpemeriksaan.

Lebih lanjut Kuwat menjelaskan bahwa GeNose berupaya mendeteksi volatile organic compounds (VOC) atau senyawa organik mudah menguap pada embusan napas seseorang.

Pola VOC orang sehat akan berbeda dengan orang sakit. Begitu pula dengan orang yang terinfeksi Covid-19, ia akan menunjukkan pola VOC tersendiri yang berbeda dari VOC orang sehat maupun orang dengan penyakit lain.

Baca juga: Menakar Efektivitas Penggunaan GeNose C19 di Stasiun

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan, tes GeNose mulai diberlakukan di stasiun kereta api jarak jauh pada 5 Februari 2021 mendatang. Kementerian Perhubungan telah memesan 200 unit GeNose untuk 44 titik stasiun kereta api di seluruh Jawa dan Sumatera.

Untuk satu kali tes Covid-19 menggunakan alat GeNose dipatok dengan harga Rp 20.000.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, GeNose belum bisa menggantikan pengecekan Covid-19 yang sudah ada. Sebab, alat itu masih dalam fase eksperimental.

Lebih lanjut, Pandu menjelaskan bahwa VOC yang keluar dari saluran pernapasan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk penyakit yang sedang diidap, dan makanan.

"Volatile organic compounds ini kan kalau dari mulut kita banyak sekali pengaruhnya," ujar Pandu.

Baca juga: Resmi Berlaku, Syarat Naik Kereta dengan Tes GeNose Maksimal 3x24 Jam

Cara kerja rapid test antigen dan harga

Dilansir dari situs alodokter, rapid test digunakan sebagai pemeriksaan awal atau skrining Covid-19.

Sesuai namanya, hasil rapid test bisa diketahui dalam waktu singkat, biasanya sekitar 15 menit usai pengambilan sampel.

Sejauh ini, ada dua jenis rapid test yang digunakan untuk mendeteksi virus corona, yang mengakibatkan timbulnya penyakit Covid-19.

Tes tersebut yakni rapid test antibodi dan rapid test antigen.

Antigen merupakan suatu zat atau benda asing, misalnya racun, kuman, atau virus, yang dapat masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: Mulai 5 Februari, Pengecekan Covid-19 dengan GeNose Tersedia di Stasiun Gambir dan Yogyakarta

Sebagian antigen dapat dianggap berbahaya oleh tubuh, sehingga memicu sistem imunitas untuk membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi).

Rapid test antigen untuk virus corona dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui proses swab, atau usap.

Sementara rapid test antibodi menggunakan sampel darah yang biasanya diambil dari ujung jari. Tes ini memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah dibanding tes antigen sehingga sudah jarang digunakan.

Akan tetapi, tingkat akurasi rapid test antigen dinilai belum setinggi tes PCR untuk mendiagnosis Covid-19.

Rapid test antibodi dipatok dengan harga Rp 150.000, sedangkan batas atas rapid test antigen adalah Rp 250.000 di Pulau Jawa dan Rp 275.000 di luar Pulau Jawa.

Baca juga: Soal Penggunaan GeNose di Stasiun, Epidemiolog: Terburu-buru, Semuanya Ingin Jokowi Senang

Cara kerja tes PCR dan harga

Tes PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus di dalam tubuh.

Sampel yang digunakan dalam tes ini adalah sampel lendir dari hidung maupun tenggorokan yang diambil melalui proses swab.

Tingkat akurasi tes jenis ini cukup tinggi. Namun, butuh waktu yang cukup lama dari pengambilan sampel, pemeriksaan, hingga hasilnya keluar, yaitu sekitar 1-7 hari.

Meski demikian, tes PCR merupakan tes yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis Covid-19.

Harga tes PCR bervariasi, tetapi pemerintah telah menetapkan batas atas sebesar Rp 900.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com