Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27 RS Menunggu Stok Plasma Kovalesen di PMI Kabupaten Bekasi

Kompas.com - 27/01/2021, 09:41 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi sudah melayani donor plasma Kovalesen sejak bulan Oktober 2020 lalu.

Hingga saat ini, PMI Kabupaten Bekasi sudah menyalurkan 147 kantong.

"Sudah 147 kantong sudah kita keluarkan. Itu juga tidak mencukupi karena antrean dari pasien sudah banyak sekali. Jadi enggak bisa semuanya," kata Plt Ketua PMI Kabupaten Bekasi Akhmad Kosasih saat dihubungi, Selasa (26/1/2021).

Menurut dia, 27 rumah sakit mengantre untuk mendapatkan plasma Kovalesen. Hal tersebut membuat stok plasma di PMI Kabupaten Bekasi selalu habis.

Baca juga: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet, Jungkir Balik karena Klaster Liburan...

Selain itu, warga tak bisa melakukan donor plasma Kovalesen dengan sembarang. Mereka harus melewati beberapa persyaratan yang ketat.

"Itu memang ada screening medisnya sangat sulit dan ketat, sehingga kalau ada 20 orang yang kita ambil sampel darahnya ada 3-4 orang," kata Kosasih.

Beberapa syarat yang harus dilewati, yakni pendonor harus dinyatakan sembuh dari Covid-19 maksimal selama tiga bulan pascahasil swab tes negatif.

Setelah lebih dari tiga bulan, maka plasmanya sudah tak bekerja secara maksimal.

"Syarat lain bebas dari penyakit lain mulai dari bebas HIV, tekanan darah harus tinggi, kekentalan darah, dan banyak sekali yang harus discreening," terang dia.

Dia mengimbau para mantan pasien Covid-19 bersedia melakukan donor agar kebutuhan pasien lain dapat terpenuhi.

"Jadi kita menghimbau sekali lah untuk yang sudah sembuh, itu kita ambil sampel darahnya untuk kita cek di lab," kata Kosasih.

Baca juga: Pernah Positif Covid-19, Wali Kota Depok Jadi Calon Donor Plasma Konvalesen

"Kalau nanti banyak satu komunitas, perusahaan, kita bersedia datang untuk ambil sampel darah, nanti kita cek di lab untuk skrining medisnya," tambah dia.

Apa itu plasma Kovalesen?

Diberitakan Kompas.com pada 5 Januari 2021, Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengungkapkan, plasma konvalesen sudah dikenal sejak lama sebagai sebuah metode terapi.

Menurut dia, terapi ini berpijak pada pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi akan membentuk antibodi di tubuhnya setelah sembuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com