"Hendaknya semua kader mengikuti arahan kebijakan partai, pendapat pribadi tidak boleh melebihi kebijakan partai," kata Riza.
Riza lantas membela Anies yang dinilai selama ini bekerja keras dalam penanganan Covid-19 di Jakarta.
Riza menjelaskan, langkah Anies meminta pusat mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 di Jabodetabek itu karena berkaitan dengan batas wilayah administrasi yang berbeda.
Baca juga: DPC Gerindra Jaktim Minta Anies Mundur, Wagub DKI: Tidak Boleh Melebihi Kebijakan Partai
Sementara Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra langsung memberikan peringatan lisan kepada Ketua DPC Gerindra, Ali Lubis.
Dasco mengatakan, permintaan Ali Lubis agar Anies mundur dari jabatannya merupakan pendapat pribadi dan bukan pendapat dari Partai Gerindra.
"Untuk masalah ketua DPC sendiri sudah diberikan arahan langsung oleh Wakil Ketua Umum, sudah diberikan semacam diingatkan secara lisan," kata Dasco.
Kritik terhadap langkah Anies meminta pemerintah pusat ambil alih koordasi penanganan Covid-19 di Jabodetabek sebenarnya dilontakan juga oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Gilbert Simanjuntak.
Gilbert menilai, Anies merupakan satu-satunya kepala daerah yang hendak melepaskan tanggung jawab penanganan Covid-19 kepada pemerintah pusat.
Pasalnya semua gubernur di Jawa dan Bali yang saat ini menjalankan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak ada yang berniat menyerahkan penanganan Covid-19 di daerahnya kepada pemerintah pusat, kecuali Anies.
"Dari semua gubernur di Pulau Jawa dan Bali, hanya Gubernur DKI yang melepas tanggung jawab daerah ini ke pusat," kata Gilbert.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.