JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah memusnahkan 1.538 kilogram limbah masker bekas warga.
Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan mengatakan, jumlah limbah yang termasuk ke dalam kategori infeksius itu dihitung sejak April hingga akhir Desember 2020.
Menurut Yogi, limbah masker bekas dimusnahkan untuk menghindari potensi penularan Covid-19.
"Dari awal pandemi pada April, Jakarta sudah melakukan penanganan limbah infeksius dari rumah tangga secara rutin hingga saat ini," ucap Yogi melalui keterangan tertulis, Rabu (27/1/2021).
Sebelum dimusnahkan, petugas kebersihan memilah dan mengumpulkan limbah infeksius dari rumah tangga.
Baca juga: Kala Pemprov DKI Sebut Okupansi RS Covid-19 di DKI Menipis karena Warga Non-Jakarta
Untuk penanganannya, Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan pihak pengolah limbah bekas B3 berizin.
"Masker tergolong limbah infeksius. Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan pihak pengolah limbah B3 untuk pemusnahannya dengan cara diinsinerasi," tutur Yogi.
Tak hanya limbah infeksius dari rumah tangga, Yogi menuturkan, pihaknya juga mengawasi penanganan sampah medis dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Jakarta.
Adapun jumlah limbah infeksius yang diawasi pengolahan dan pemusnahannya mencapai 6.123 ton selama pandemi.
"Kewajiban setiap fasyankes menanganinya dengan baik," tutur Yogi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengumumkan penambahan 2.314 kasus baru Covid-19 pada Selasa (26/1/2021).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia menuturkan, jumlah tersebut diperoleh dari hasil tes pada hari Selasa sebanyak 1.689 kasus dan penambahan 625 kasus dari satu laboratorium rumah sakit BUMN yang baru dilaporkan.
"Total penambahan kasus positif sebanyak 2.314 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 625 kasus dari satu laboratorium RS BUMN, empat hari terakhir yang baru dilaporkan," kata Dwi melalui keterangan tertulis.
Kendati penambahan kasus kemarin tidak sebanyak beberapa hari sebelumnya, angka kematian harian di Jakarta kemarin merupakan yang tertinggi.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 2.314, Angka Kematian Kembali Tertinggi
Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, tercatat sebanyak 45 pasien Covid-19 meninggal dunia pada Selasa.
Jumlah tertinggi sebelumnya tercatat pada 13 Januari 2021, yang juga sebanyak 45 orang.
Dwi menambahkan, total konfirmasi kasus di Jakarta selama pandemi sebanyak 254.580 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 227.010 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 89,2 persen.
Sementara itu, 4.108 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Adapun jumlah kasus aktif di Ibu Kota turun sebanyak 670 kasus. Dengan demikian, per kemarin, ada 23.462 pasien yang masih dirawat atau isolasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.