Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI: Penyebab Kasus Covid-19 di Jakarta Tinggi karena Masyarakat Jenuh

Kompas.com - 27/01/2021, 16:39 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan penambahan kasus harian Covid-19 masih tinggi salah satunya karena masyarakat yang sudah jenuh terhadap pandemi Covid-19.

Kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan berkurang.

"Memang disebabkan oleh masyarakat yang mulai jenuh letih hampir setahun mengalami pandemi," kata Ariza dalam keterangan suara, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet, Jungkir Balik karena Klaster Liburan...

Meski demikian, kata Ariza, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mendorong masyarakat bertahan menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Namun demikian kami dorong masyarakat untuk tetap bertahan maju bangkit melawan Covid-19 sampai kita terbebas," kata Ariza.

Ariza menambahkan, tingkat testing di DKI Jakarta juga meningkat dan 13 kali lebih banyak dari standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Ketiga, disebabkan oleh libur panjang akhir tahun ya," kata Ariza.

Namun kabar baiknya, kata Ariza, sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali berlaku, tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin terbangun.

"Alhamdulillah ada mulai kesadaran di masyarakat sekalipun angkanya masih tinggi disebabkan beberapa hal," kata Ariza.

Baca juga: Kala Pemprov DKI Sebut Okupansi RS Covid-19 di DKI Menipis karena Warga Non-Jakarta

Data 26 Januari 2021, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 254.580 kasus.

Dari jumlah tersebut terdapat 227.010 pasien dinyatakan sembuh, 23.462 masih dalam perawatan dan 4.108 korban jiwa.

Melonjaknya penambahan kasus harian berdampak pada fasilitas kesehatan. Sebelumnya, pasien kesulitan mendapatkan ruang perawatan.

Ariza mengatakan, pihaknya akan segera menambah tiga rumah sakit rujukan lagi bagi pasien Covid-19 menjadi 101 rumah sakit.

Riza menyebutkan penambahan itu sesuai dengan kebijakan gubernur dan Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi bertambahnya kasus positif Covid-19 secara signifikan.

"Semuanya sudah diatur. Pokoknya prinsipnya semuanya kami tingkatkan rumah sakit dari 98 menjadi 101. Kami upayakan, kami tingkatkan terus, sebagaimana kebijakan dari Pak Gubernur, dari Kemenkes juga, rumah sakit rujukan ditingkatkan sampai 40 bahkan 50 persen lagi," kata dia.

Baca juga: Wagub: Jakarta Segera Tambahkan 3 Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com