Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Badut Ingin Hibur Anak-anak Korban Gempa Sulawesi, tapi Terhambat Biaya

Kompas.com - 28/01/2021, 18:07 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) memiliki keinginan untuk menghibur anak-anak korban gempa di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju, Sulawesi Barat, yang mengungsi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pendiri Yayasan ABI, Dedy Delon, mengatakan, sayangnya hal itu belum bisa terlaksana karena terhambat biaya akomodasi.

"Barusan saja ngobrol sama teman-teman di Makassar, bisa kirim ABI ke sana enggak? ABI sudah siap tenaga dan waktu, tapi enggak bisa dapat akomodasinya, itu doang yang jadi kendala kami," kata Dedy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/1/2021).

Badut-badut yang bernaung di bawah komunitas ABI memiliki kemampuan trauma healing.

Baca juga: Badut di Masa Pandemi, Hampir Setahun Menganggur hingga Jadi Tukang Las

Mereka kerap menghibur anak-anak yang terkena bencana atau anak pengidap penyakit berat.

"Yang ikut ABI itu kan yang memang fokus di healing untuk korban kebakaran, bencana, tanpa ada bayaran, kadang pakai uang sendiri, numpang teman," tutur Dedy.

Biasanya, ABI selalu menggunakan biaya sendiri untuk akomodasi mereka ke lokasi bencana.

Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, para badut itu harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Iya biaya sendiri, kami patungan, kadang ada yang ngasih untuk transportasi, sekarang mau ke Mamuju, ke Sulawesi Barat, Kalimantan, udah enggak bisa karena udah enggak punya apa-apa," ujar Dedy.

Baca juga: Terdampak Pandemi, 50 Persen Musisi di Kota Bekasi Banting Setir Jadi Kurir hingga Sopir Ojol

Menurut Dedy, sudah hampir setahun, badut-badut yang tergabung dalam komunitas ABI kehilangan mata pencarian mereka.

"Dengan adanya PSBB diperpanjang lagi ini tambah stres, banyak yang akhirnya hampir setahun menganggur total," kata Dedy.

Dedy berharap ada pihak-pihak yang bermurah hati untuk bisa membantu para badut agar bisa menghibur anak-anak yang tertimpa bencana dan membantu menghilangkan trauma mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com