JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengungkap modus komplotan begal sepeda yang beraksi di Jalan Latumenten pada Senin (25/1/2021) dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Barat, Kamis (28/1/2021).
Menurut Ady, komplotan yang terdiri dari enam orang tersebut terbagi ke dalam dua regu, satu kelompok yang bertugas mengeksekusi dan satu lagi di belakang korban.
"Yang di belakang menghalangi arus lalu lintas di belakang korban, supaya kegiatan (pembegalan) tidak termonitor pengendara lain," kata Ady, Kamis.
Baca juga: Tiga Pelaku Begal Sepeda di Jalan Latumenten Ditangkap Polisi, Satu Buron
Kemudian kelompok yang berada berdekatan dengan korban memepet korban, lalu mengambil barang korban.
"Yang di depan mengeksekusi dengan mengambil barang-barang yang mudah diambil dari pesepeda," lanjutnya.
Berdasarkan keterangan pelaku, mereka menyasar korban yang sedang lengah.
"Mereka melakukan aksi ke korban yang mereka anggap lengah," kata Ady.
Baca juga: Fenomena Maraknya Begal Sepeda, Modus Pelaku hingga Tanggapan Kriminolog
Ady menyatakan, komplotan begal sepeda yang ditangkap pihaknya telah beraksi sebanyak 25 kali di berbagai tempat di Jakarta Barat.
Sebanyak lima pelaku ditangkap berinisial S, AS, EU, MA, TT.
"Kelompok ini sudah melakukan aksinya 25 kali atau di 25 TKP (tempat kejadian perkara) yang ada di Jakarta Barat," kata Ady.
Berdasarkan keterangan pelaku, mereka sempat beraksi di kawasan Tamansari, Kebon Jeruk, Tambora, Tanjung Duren, dan Palmerah.
Baca juga: Tersangka Begal Sepeda Menyerahkan Diri Setelah Diminta Orangtua
"Mereka sudah beraksi sejak tahun lalu, sejak bulan September atau Oktober," ujar dia.
Namun, menurut Ady, banyak korban yang tidak membuat laporan polisi.
Aksi komplotan yang paling baru dilakukan di Jalan Latumenten, Tambora, Jakarta Barat pada Senin (25/1/2021) malam.
Saat itu, seorang pesepeda bernama M. Slamet sedang melintasi Jalan Latumenten.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.