Asep rela melakukan apa saja demi bisa mencukupi kebutuhan keluarga, membeli susu formula untuk sang anak, hingga membayar uang sewa kontrakan Rp 600.000 per bulan.
Terlebih lagi, sang istri harus fokus merawat buah hati mereka yang berusia satu tahun lima bulan.
Selama lepas dari pekerjaan menjadi badut, penghasilan Asep tidak menentu.
Bahkan, ia terpaksa menjual alat-alat atraksi yang biasa dia gunakan saat beraksi sebagai badut.
"Jualin alat-alat badut yang kayak sepeda roda satu, jadi dijual buat nutupin kebutuhan hidup. Dijual ke teman-teman komunitas," kata Asep.
Baca juga: Kisah Penyintas Covid-19, Kehilangan Kakak hingga Puji Syukur Bisa Bernapas
Asep menjual lima sepeda roda satu yang dia miliki selama 14 tahun menjadi badut.
Sepeda-sepeda itu dijual dengan harga yang beragam, mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 1,5 juta.
Asep sangat berharap masa sulit ini segera berakhir. Ia ingin kembali bekerja sebagai badut dan berbagi canda tawa dengan anak-anak seperti sedia kala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.