JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta bersama para pedagang masih koordinasi mengenai rencana mogok lanjutan karena harga daging sapi tak kunjung turun.
"Masih dirapatkan sama teman-teman (soal aksi mogok)," ujar Sekretaris DPD APDI DKI Jakarta TB Mufti Bangkit Sanjaya saat dihubungi, Kamis (28/1/2021).
Rencana aksi mogok lanjutan itu muncul karena DPD APDI tidak puas dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APDI dan pemerintah pusat soal harga daging sapi.
Diketahui, harga daging yang disepakati, yaitu Rp 94.000 per karkas dan harga jual eceran Rp 130.000 per kilogram.
Baca juga: Usai Pedagang Mogok Jualan, Harga Daging Sapi Tak Juga Turun
Adapun rapat yang digelar DPD APDI dan pedagang itu membahas kenaikan harga daging yang belum turun dan beberapa persoalan lain.
"Belum (turun harga). Rapat soal harga daging dan hal lain," ucapnya.
Mufti menyebutkan, aspirasi para pedagang yang sempat mogok sebelumnya tak mendapatkan perhatian DPP APDI dan pemerintah pusat.
"Aksi libur atau mogok berjualan selama tiga hari, rangkaian keprihatinan kami sebagai pelaku usaha kecil tidak pernah mendapatkan perhatian DPP APDI," ucap Mufti.
Baca juga: Impor Jadi Solusi Pemerintah Jokowi Atasi Mahalnya Harga Daging Sapi
Menurut Mufti, DPP APDI telah mengatasnamakan para pedagang mengenai negosiasi soal harga daging dengan pemerintah pusat tanpa mendengar persoalan yang terjadi.
"Secara sepihak membuat keputusan yang kontraproduktif dengan keinginan pedagang yang digagas dan dikonsep dari awal serta seakan-akan kami harus mematuhi edaran dari DPP APDI dalam hal ini Asnawi yang tidak pernah sama sekali berkoordinasi dengan kami," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.