Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Tangsel Diminta Bantu Relokasi Monyet Liar di Kawasan Perumahan Puspiptek

Kompas.com - 29/01/2021, 10:46 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tangerang Selatan (Tangsel) diminta untuk membantu proses relokasi monyet liar di kawasan perumaha Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Tangsel. Pihak Puspiptek juga diharapkan bisa berkoordinasi dengan BKSDA Tangsel.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Uci Sanusi, mengemukakan hal itu, Jumat (29/1/2021). Uci mengemukakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran di kawasan perumahan Puspiptek untuk mencari keberadaan monyet liar.

Namun, petugas belum menemukan dan menangkap hewan yang dilaporkan warga berkeliaran di pemukiman dan menyerang warga tersebut.

Baca juga: Monyet Liar Masuk Kawasan Perumahan Puspitek Tangsel, Warga Resah

"Kami sudah menurunkan tim penyelamatan ya ke kawasan Puspiptek untuk mencari keberadaan monyet-monyet liar itu. Tapi ketika kami lakukan penyisiran itu tidak ditemukan," ujar Uci, Jumat (29/1/2021).

Uci mengatakan, pihaknya tidak punya peralatan memadai untuk menangkap monyet liar, keterampilan petugasnya juga terbatas terkait hal itu.

Karena itu dia menyarankan agar Puspiptek berkoordinasi dengan BKSDA yang biasa menangani satwa liar untuk membantu proses pencarian dan pemindahan monyet tersebut.

"Kami sarankan segera berkoordinasi dengan BKSDA yang biasa menangani satwa liar. Karena kan peralatannya mereka lebih lengkap, tekniknya juga," ungkapnya.

Warga Perumahan Puspiptek, Kecamatan Setu, Tangsel resah dengan keberadaan monyet-monyet liar yang masuk ke kawasan permukiman itu dan menyerang orang.

Seorang anak laki-laki usia lima tahun menjadi korban penyerangan monyet pada Rabu lalu. Anak itu mengalami luka sobek di kedua lengannya.

Ayah korban, Bambang (41), mengatakan, saat kejadian anaknya tengah bermain di halaman belakang rumahnya.

Anak itu mendapatkan 23 jahitan akibat penyerangan monyet liar tersebut.

Berdasarkan informasi dari petugas medis di tempat perawatan, kata Bambang, anaknya merupakan korban keempat yang diserang monyet liar di kawasan permukiman itu.

"Pas saya bawa anak saya berobat itu dokternya bilang sepekan ini sudah empat anak yang diserang monyet," kata dia, Kamis.

Bambang mengaku sudah melaporkan peristiwa penyerangan monyet liar tersebut kepada pengurus lingkungan. Dia berharap agar monyet liar yang berkeliaran di pemukiman dan menyerang warga bisa direlokasi.

"Resah juga, harapannya sih segera direlokasi. Karena ini kan permukiman ya. Supaya enggak mengganggu warga juga," kata Bambang.

Nahdi, ketua RT setempat menjelaskan, monyet liar banyak berkeliaran di kawasan Jalan Puspitek Raya. Namun, kasus penyerangan terhadap warga di kawasan permukiman baru terjadi beberapa waktu belakangan.

"Mereka nyebar, di pohon-pohon seberang jalan raya. Kalau penyerangan satu minggu ini ada tiga yang saya tahu. Di Balai Kesehatan ada tiga yang ditangani," ungkap dia.

Menurut Nahdi, monyet-monyet liar juga pernah masuk ke dapur rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com