TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tangerang Selatan (Tangsel) diminta untuk membantu proses relokasi monyet liar di kawasan perumaha Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Tangsel. Pihak Puspiptek juga diharapkan bisa berkoordinasi dengan BKSDA Tangsel.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Uci Sanusi, mengemukakan hal itu, Jumat (29/1/2021). Uci mengemukakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran di kawasan perumahan Puspiptek untuk mencari keberadaan monyet liar.
Namun, petugas belum menemukan dan menangkap hewan yang dilaporkan warga berkeliaran di pemukiman dan menyerang warga tersebut.
Baca juga: Monyet Liar Masuk Kawasan Perumahan Puspitek Tangsel, Warga Resah
"Kami sudah menurunkan tim penyelamatan ya ke kawasan Puspiptek untuk mencari keberadaan monyet-monyet liar itu. Tapi ketika kami lakukan penyisiran itu tidak ditemukan," ujar Uci, Jumat (29/1/2021).
Uci mengatakan, pihaknya tidak punya peralatan memadai untuk menangkap monyet liar, keterampilan petugasnya juga terbatas terkait hal itu.
Karena itu dia menyarankan agar Puspiptek berkoordinasi dengan BKSDA yang biasa menangani satwa liar untuk membantu proses pencarian dan pemindahan monyet tersebut.
"Kami sarankan segera berkoordinasi dengan BKSDA yang biasa menangani satwa liar. Karena kan peralatannya mereka lebih lengkap, tekniknya juga," ungkapnya.
Warga Perumahan Puspiptek, Kecamatan Setu, Tangsel resah dengan keberadaan monyet-monyet liar yang masuk ke kawasan permukiman itu dan menyerang orang.
Seorang anak laki-laki usia lima tahun menjadi korban penyerangan monyet pada Rabu lalu. Anak itu mengalami luka sobek di kedua lengannya.
Ayah korban, Bambang (41), mengatakan, saat kejadian anaknya tengah bermain di halaman belakang rumahnya.
Anak itu mendapatkan 23 jahitan akibat penyerangan monyet liar tersebut.
Berdasarkan informasi dari petugas medis di tempat perawatan, kata Bambang, anaknya merupakan korban keempat yang diserang monyet liar di kawasan permukiman itu.
"Pas saya bawa anak saya berobat itu dokternya bilang sepekan ini sudah empat anak yang diserang monyet," kata dia, Kamis.
Bambang mengaku sudah melaporkan peristiwa penyerangan monyet liar tersebut kepada pengurus lingkungan. Dia berharap agar monyet liar yang berkeliaran di pemukiman dan menyerang warga bisa direlokasi.
"Resah juga, harapannya sih segera direlokasi. Karena ini kan permukiman ya. Supaya enggak mengganggu warga juga," kata Bambang.
Nahdi, ketua RT setempat menjelaskan, monyet liar banyak berkeliaran di kawasan Jalan Puspitek Raya. Namun, kasus penyerangan terhadap warga di kawasan permukiman baru terjadi beberapa waktu belakangan.
"Mereka nyebar, di pohon-pohon seberang jalan raya. Kalau penyerangan satu minggu ini ada tiga yang saya tahu. Di Balai Kesehatan ada tiga yang ditangani," ungkap dia.
Menurut Nahdi, monyet-monyet liar juga pernah masuk ke dapur rumah warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.