Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman dengan Protap Covid-19 Naik 2.500 dalam Sebulan, Lahan Makam Dipersempit

Kompas.com - 30/01/2021, 12:51 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta, tak kunjung mereda.

Berbagai upaya pembatasan yang dilakukan ternyata belum mampu mengendalikan laju penularan Covid-19 yang kian hari kiat meningkat.

Hingga Jumat (29/1/2021), DKI Jakarta mencatatkan total kasus Covid-19 sebanyak 262.753.

Angka ini naik 41,5 persen dibandingkan dengan total 185.691 kasus pada awal tahun lalu.

Baca juga: Keluh Kesah Dokter di Tengah Pandemi Covid-19 yang Memburuk...

Peningkatan signifikan pada kasus kematian akibat Covid-19 juga terjadi seiring melonjaknya kasus positif di awal tahun 2021.

Sebanyak 4.244 pasien tewas akibat Covid-19 di Jakarta hingga 29 Januari kemarin, jauh lebih tinggi dari 3.308 kasus kematian di awal tahun 2021.

Lonjakan ini ditengarai terjadi karena tingginya mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun lalu.

Dengan tingginya angka kematian tersebut, pemakaman menggunakan protap Covid-19 pun secara otomatis meningkat.

Tercatat, sebanyak 2.506 jenazah dimakamkan sesuai protap Covid-19 di Jakarta pada Januari tahun ini sehingga total keseluruhan menjadi 13.482.

Baca juga: 510 Orang Meninggal Dalam 2 Pekan akibat Covid-19, Pemprov DKI Diminta Tak Lalai

Ukuran lahan dipangkas untuk tampung jenazah pasien Covid-19 yang terus bertambah

DKI Jakarta dengan lahan kosong yang terbatas, kesulitan untuk menyediakan lahan pemakaman untuk korban yang terus bertambah.

Untuk mengakalinya, otoritas kemudian memangkas ukuran makam demi menampung lebih banyak jenazah.

Pengawas Pelaksana Khusus Pemakaman Covid-19 TPU Bambu Apus di Jakarta Timur, Muhaimin, mengatakan, ukuran lahan makan dipersempit yang semula berukuran 2,5 meter x 1,5 meter menjadi 2,2 meter x 1,2 meter per petak makam.

Baca juga: Makam Dipersempit, Wagub DKI: Kita Harus Sekuat Tenaga Kurangi Warga yang Dimakamkan karena Covid-19

Dengan pemangkasan ini, jumlah petak makam untuk jenazah pasien Covid-19 di TPU Bambu Apus pun akan bertambah dari yang semula 700 menjadi 1.500 petak makam.

"Walau ukurannya lebih kecil, masih ada jarak 40 sentimeter setiap sisinya (untuk) memasukkan peti jenazah," ujar Muhaimin, Jumat (29/1/2021), melalui akun Instagram Pemerintah Kota Jakarta Timur, @kominfotik_jt.

TPU Bambu Apus menjadi pemakaman tambahan untuk menampung jenazah pasien Covid-19 sejak Kamis (21/1/2021), setelah penuhnya TPU lainnya untuk peruntukan sejenis, yakni TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur.

Hingga Kamis (28/1/2021), sudah ada 306 jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU Bambu Apus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sudin Kominfotik Jakarta Timur (@kominfotik_jt)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com