"Kira-kira 10 menit sampai 15 menitan, baru hasil kita keluar. Negatif tiga-tiganya," ungkap Jessica.
Masih di lokasi tes, Jessica mengatakan dirinya sempat menegur petugas yang kemudian meminta maaf dengan alasan human error.
Baca juga: 4 Kasus Pemalsuan Surat Rapid Test, Lupa Ubah Nomor hingga Palsukan Tanda Tangan Dokter
Setelah video hasil swab negatif sebelum tes tersebut diunggah dan kemudian viral, Jessica mengaku dihubungi langsung oleh pihak laboratorium.
Penelepon juga menegaskan bahwa kejadian di Bandara Soekarno-Hatta murni human error.
Akan tetapi, Jessica membeberkan ke penelepon bahwa semestinya hal itu tidak perlu terjadi lantaran ia dan dua rekannya lebih dulu menyerahkan KTP sebelum tes.
Selain itu, penelepon yang mengaku pihak laboratorium juga meminta Jessica untuk menghapus video yang viral tersebut, mengatakan bahwa ia bisa saja menjadi saksi di kepolisian.
“Yaudah, pokoknya dia bilang kalo video ini enggak di take down, gua bisa jadi saksi di kepolisian. Gue bilang ya gue bersedia kok. Karena kejadian ini, gue enggak hoax. Gue enggak bohong,” tutur Jessica.
Dalam laporan Kompas TV, Sabtu, pihak Farmalab selaku penyedia fasilitas laboratorium tes Covid-19 telah memberikan pernyataan.
Farmalab mengungkapkan pihaknya telah menelusuri video tersebut secara internal dan investigasi di lapangan.
Hasil temuannya, mereka mengakui dan mengonfirmasi kejadian tersebut terjadi di layanan Farmalab drive-thru kawasan parking B Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Pihak Farmalab menegaskan, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi dan tidak ada motif kesengajaan. Sehingga, lanjut mereka, kasus ini murni kelalaian dan keteledoran petugas.
Atas kejadian tersebut, pihak Farmalab mengaku telah meminta maaf sekaligus berterima kasih kepada pelanggan.
Lebih lanjut, pihak Farmalab melalui media relations-nya berencana ingin bermediasi dengan pelanggan-pelanggan (Jessica dan rekan-rekannya) sebagai bentuk apresiasi lantaran ketiganya tidak menyalahgunakan hasil swab negatif sebelum tes itu untuk syarat melakukan perjalanan.
Guna mengantisipasi kejadian serupa, Farmalab pun mengetatkan aturan standar operasional prosedur (SOP) di tiap pos layanan dengan menerapkan validasi identitas secara digital.
Kepada Kompas TV, media relations Farmalab memastikan, petugas yang melakukan kesalahan tersebut telah dinonaktifkan sesuai dengan aturan perusahaan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, pihak kepolisian Polresta Bandara Soekarno-Hatta menjelaskan kepada Kompas TV bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan guna mencari adanya dugaan tindak pidana.
Kepolisian setempat masih memeriksa bukti-bukti dan saksi, tapi enggan merinci apa saja yang telah diselidiki sampai kasus tersebut benar-benar menemukan titik terang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.