Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian akibat Covid-19 di Tangerang Melonjak pada Januari 2021, Ini Alasannya

Kompas.com - 31/01/2021, 14:57 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat ada 24 orang meninggal akibat Covid-19 selama Januari 2021.

Sementara itu, total angka kematian akibat virus SARS-Cov-2 di Kota Tangerang mencapai 121 orang.

Dengan demikian, angka kematian pada Januari 2021 menyumbang 19,83 persen dari total angka kematian akibat Covid-19 selama pandemi melanda Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah mengakui adanya lonjakan angka kematian akibat Covid-19 di Kota Tangerang.

“Memang angka kematian terjadi lonjakan,” ungkap Arief kepada Kompas.com, Minggu (31/1/2021) siang.

Baca juga: Kadinkes Tangerang: Tak Ada Efek Samping Berat Usai Vaksinasi Covid-19, Hanya Ruam

Politikus Demokrat itu mengungkapkan, lonjakan itu terjadi karena ada sejumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang telanjur kritis dan terlambat mendapat penanganan.

Contohnya, kata Arief, ada pasien yang sudah merasa sesak atau pun demam, tetapi menolak untuk diobati.

“Akhirnya semakin sesak, baru dibawa ke rumah sakit. Dua hari (di rumah sakit), enggak tertolong,” papar dia.

Arief menyatakan bahwa kapasitas intensive care unit (ICU) di Kota Tangerang bukan penyebab adanya lonjakan angka kematian.

Saat ini masih ada sisa tujuh ruang ICU dari total 78 ICU khusus penanganan Covid-19.

“Artinya, masih ada space. Jadi artinya, masih bisa difasilitasi,” ucapnya.

Baca juga: 300-an Nakes di Kota Tangerang Tak Bisa Divaksinasi Covid-19, Ini Alasannya

“Cuma ini kesadaran masyarakat, bagaimana (mereka) memeriksakan dirinya,” lanjut Arief.

Selain itu, Arief mengungkapkan bahwa 45 persen angka terkonfirmasi positif berasal dari klaster keluarga.

Oleh karenanya, ia melarang adanya isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Kalau positif, tidak dirawat di rumah, tapi di fasilitas kesehatan yang sudah disediakan oleh pemerintah sehingga tidak menularkan ke keluarga lain,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com