Flyover Tanjung Barat berbentuk seperti huruf U yang dibangun di putaran balik depan kampus IISIP Lenteng Agung dan Poltangan di Jalan Tanjung Barat Raya.
Di sisi lain, flyover Lenteng Agung memiliki panjang total 880 meter dengan rincian sisi barat depan IISIP 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Sementara itu, Hari mengklaim bahwa desain flyover yang menyerupai tapal kuda tersebut baru pertama di Indonesia.
Sehingga, dirinya memprediksi flyover tersebut dapat menjadi ikon baru Kota Jakarta.
"Tapi jangan salah dengan model tapal kuda, ini menjadi ikon, bukan hanya Jakarta, tapi Indonesia. Ini pertama di Indonesia loh. Nanti kalau kamu lihat di drone, dari atas, itu akan menjadi, wah udalah keren, cakep," kata Hari saat dikonfirmasi, Sabtu (8/8/2020).
Menurut dia, Pemprov DKI telah melakukan berbagai kajian dan review sebelum membangun jalan layang dengan model tapal kuda itu.
"Kita sudah mengkaji juga dari sisi review design, dari sisi kemacetan, semua sudah kita pikirin. Memang kalau dari sisi estetika, underpass clear," ungkapnya.
Selain memiliki model yang unik, lanjut Hari, pembangunan jalan layang juga dinilai lebih mudah dibandingkan membangun jalan dengan model underpass (terowongan).
"Kalau underpass, kondisinya lebih rumit karena atasnya kan jalur kereta api. Kita nutup jalan permanen, kalau flyover nutup jalan separuhnya saja. Underpass itu bisa ditutup permanen, itu macetnya kayak apa. Kedua secara pekerjaan lebih enak flyover," jelasnya.
Bahkan, menurut Hari, biaya pembangunan flyover juga disebut lebih murah dibandingkan harus membangun underpass.
"Ya mungkin lebih murah flyover lah daripada underpass," tambah Hari.
Tak hanya itu, ada jembatan penyeberangan orang (JPO) yang juga dibangun di tengah flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung.
JPO tersebut ditujukan untuk para pejalan kaki yang ingin menyeberang melintasi rel kereta api.
Baca juga: Uji Coba Flyover Lenteng Agung, Lurah: Warga Antusias, Ada yang Selfie
"Flyover double u turn ini akan dilengkapi juga dengan jembatan penyeberangan orang (JPO) sebagai sarana bagi penyeberang jalan yang akan melintasi rel kereta api," ujar Hari saat dihubungi, Rabu (5/8/2020).
Hari memaparkan, letak JPO akan searah dan sejajar di tengah flyover double u turn yang bentuknya menyerupai tapal kuda jika dilihat dari udara.