TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan baru memberikan bantuan kebutuhan dasar untuk warga yang rumahnya ambruk di kawasan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menjelaskan, korban terdampak longsor tebing bekas galian tersebut saat ini sudah mengungsi sementara ke sebuah kontrakan yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Keluarga korban dalam kondisi baik. Untuk sementara tinggal di lokasi kontrakan," ujar Wahyu kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).
Menurut Wahyu, pihaknya bersama Tagana tingkat kelurahan sudah mendatangi lokasi kejadian dan menyerahkan bantuan kepada korban pada Senin (1/2/2021).
Adapun bantuan yang diserahkan di antaranya beras, kasur lipat, sejumlah perlengkapan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Bantuan diserahkan kemarin Senin (1/2/2021) pukul 21.00 WIB," ungkapnya.
Baca juga: Fondasi Terkikis Hujan, Rumah di Pinggir Tebing di Pondok Aren Runtuh
Menurut Wahyu, pihaknya hanya fokus pada kebutuhan dasar dan tidak terlibat dalam pemberian bantuan rumah tinggal atau perbaikan rumah yang ambruk tersebut.
"Kami fokus kebutuhan dasar sandang pangan sesuai tugas dan fungsi. Untuk rumah, agar komunikasi dengan dinas terkait," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah runtuh di Pondok Kacang Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, runtuh setelah fondasi rumah tersebut terkikis hujan beberapa hari.
Pemilik rumah, Fajar (32), menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi Minggu (31/1/2021) pagi ketika dia bersama istri dan dua anaknya tengah beristirahat di dalam rumah.
"Jadi kejadian itu Minggu sekitar jam 09.00 pagi, karena habis malam minggu kan itu kami istirahatlah di rumah," kata Fajar, Senin.
Menurut Fajar, dia dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri setelah mendengar teriakan warga sekitar yang meminta mereka keluar rumah.
Baca juga: Pemkot Tangsel Belum Bantu Renovasi Rumah Warga yang Runtuh, Ini Alasannya
Tak lama kemudian, tembok bangunan rumah itu ambruk ke arah tebing yang berada tepat di belakang rumah.
"Memang saya juga sempat dengar suara kayak batu-batuan jatuh. Dipanggil juga (oleh warga), terus kami keluar. Baru banget keluarin motor langsung ambruk," ujar dia.
Sebelum kejadian, kata Fajar, tembok rumahnya memang mengalami retak di beberapa bagian akibat pergerakan tanah.
Jarak antara bangunan dengan batas tebing semakin sempit karena terkikis hujan yang terus mengguyur beberapa waktu belakangan.
"Tadinya kan sama tanah kosong tebing itu lumayan jauh, tapi lama-lama dekat dan nempel lah sampai tembok," kata Fajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.