Bahkan dalam satu hari, Raja Pisang Nugget bisa memproduksi 300 boks dengan keuntungan mencapai Rp 5 juta per harinya.
Saat itu Anggi memiliki delapan orang karyawan yang bertugas memenuhi semua pesanan pelanggan.
Barisan driver ojek online yang mengular di depan toko merupakan pemandangan yang sudah biasa bagi Anggi.
Rata-rata para pelanggan mengaku terpincut dengan rasa pisang yang enak.
Dian Maharani (31), misalnya. Ia mengaku sudah menjadi pelanggan Raja Pisang Nugget sejak 2017.
Rani, sapaan akrabnya mengaku bahkan sampai memasang alarm untuk memesan pisang nugget agar tidak kehabisan.
"Serius enak banget. Aku dulu sampe nyobain banyak merk pisang nugget, tapi enggak pernah ada yang ngalahin pisang nugget ini. Dulu kalau mau beli aku sampe pasang alarm biar enggak kehabisan," ujar Rani kepada Kompas.com.
Ada pula seorang pelanggan yang bercerita di kolom Instagram Raja Pisang Nugget. Ia rela menempuh jarak yang cukup jauh demi membeli pisang tersebut.
"Bela-belain dari Bogor ke Pasar Minggu buat ambil pisang nugget naik kereta. Dan worth it banget emang ini pisang nugget," tulis @novii.okta.
Namun sayangnya, cerita itu hanya akan menjadi kenangan. Selama setahun ini, penjualan Raja Pisang Nugget menurun drastis.
Anggi terpaksa menutup usahanya karena terus merugi dengan kondisi pandemi seperti saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.