Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi JPO Karet Sudirman untuk Kenang Nakes yang Tuai Pro Kontra...

Kompas.com - 03/02/2021, 08:55 WIB
Rosiana Haryanti,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk merevitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Karet Sudirman.

Menurut rencana, JPO ini akan direvitalisasi dengan tema Kapal Pinisi dan dilengkapi dengan Anjungan Pandang Jakarta yang menunjukkan perkembagan Ibu Kota.

Dikutip dari akun Instagram resmi Dinas Bina Marga DKI Jakarta, @binamargadki, JPO Ini didedikasikan untuk mengenang perjuangan tenaga kesehatan selama pandemi Covid-19.

Salah satu upaya untuk menunjukkan apresiasi tersebut adalah dengan menambah galeri apresiasi bagi tenaga kesehatan.

"Revitalisasi JPO Karet Sudirman yang didedikasikan untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan tenaga medis dalam menangani pandemi virus Corona (Covid-19)," tulis Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Jumat (29/1/2020).

Baca juga: JPO Karet Sudirman Akan Direvitalisasi untuk Kenang Nakes, Warganet: Apa Hubungannya?

Namun, rencana pemberian apresiasi kepada tenaga kesehatan berbuah pertanyaan dari warganet.

Menurut mereka, Pemprov DKI Jakarta sebaiknya fokus dalam megendalikan penyebaran Covid-19 agar para tenaga kesehatan turut terbantu.

Kendati demikian, tak sedikit pula yang memuji langkah Pemprov DKI Jakarta.

Penjelasan Dinas Bina Marga

Menanggapi pro dan kontra ini, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, revitalisasi JPO tersebut akan menggunakan dana koefisien kelebihan lantai bangunan (KLB), tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Non-APBD, dana KLB lanjutan JO Sudirman tahap 1," kata Hari, Minggu (31/1/2021).

Hari memaparkan, JPO tersebut direvitalisasi karena struktur bangunan memang sudah perlu diperbaiki, bukan khusus untuk membuat JPO sebagai apresiasi untuk tenaga kesehatan.

Baca juga: Revitalisasi JPO Karet Sudirman Bertema Kapal Pinisi Gunakan Dana KLB

Apresiasi kepada tenaga kesehatan diberikan karena infrastruktur penunjang itu dibangun saat pandemi Covid-19.

Bahkan, menurut dia, JPO tersebut dibangun untuk menunjang promosi mobilitas aktif, seperti pesepeda dan pejalan kaki, serta mendorong peralihan moda angkutan pribadi ke moda angutan rendah emisi.

"Adapun monumen nakes itu hanya fungsi tambahan sebagai penghormatan karena dibangun pas momentumnya dengan pandemi, namun bukan tujuan utama," tutur dia.

Fasilitas lain

Tak hanya itu, JPO tersebut akan dilengkapi kamera CCTV dan sensor beban pada anjungan untuk menjamin keamanan para pengguna.

Fasilitas lainnya, yakni jembatan penyeberangan sepeda. Dengan demikian, JPO ini dapat dimanfaatkan oleh para pesepeda yang dilengkapi dengan bike lounge.

Baca juga: Pemprov DKI Revitalisasi JPO Karet Sudirman, Bertema Kapal Pinisi untuk Kenang Nakes

Guna menunjang kenyamanan para pesepeda, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyediakan lift yang mampu mengangkut beban hingga 3.000 kilogram.

Nantinya, lift ini dapat mengangkut hingga delapan sepeda beserta pengendaranya.

"Maupun kaum disabilitas yang membutuhkan," tulis Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Tertunda akibat pandemi

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda Provinsi DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, revitalisasi JPO Karet Sudirman sebetulnya sudah direncanakan sejak lama, berbarengan dengan rencana revitalisasi tiga JPO lainnya di kawasan Senayan Sudirman.

Namun, proyek revitalisasi tersebut tertunda akibat pandemi Covid-19.

"Revitalisasi JPO Karet Sudirman merupakan kelanjutan dan kesatuan paket pembiayaan, bersama revitalisasi 3 JPO sebelumnya di kawasan Senayan Sudirman (yang telah dilangsungkan) sebelum pandemi," kata Yusmada dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com