Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Perjalanan Komplotan Begal yang Tusuk Remaja di Cengkareng...

Kompas.com - 03/02/2021, 09:33 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat dari Unit Resmob Polres Jakarta Barat menangkap lima orang komplotan begal motor di Cengkareng yang menusuk seorang remaja berinisial A (17) pada Kamis (28/1/2021).

Namun, tiga orang anggota begal lainnya masih diburu oleh polisi.

"Jadi dari delapan pelaku, lima sudah kami amankan, tiga masih kami cari," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, Selasa (2/2/2021).

Adapun, lima orang pelaku yang ditangkap berinisial AS, KM, SH, AM, dan DS.

Ady menjelaskan, awalnya, polisi menangkap satu orang pelaku di Cengkareng dengan berbekal informasi dari warga sekitar.

Baca juga: Polisi Tangkap Lima Begal di Cengkareng, Tiga Orang Masih Diburu

Kemudian, empat pelaku lainnya diringkus pada hari Sabtu (30/1/2021) dan Minggu (31/1/2021).

"Pada Sabtu dan Minggu kami berhasil ditangkap empat orang pelaku," lanjut Ady.

Saat ditangkap, dua orang pelaku sempat melawan sehingga ditembak di bagian kaki oleh petugas.

Kronologi aksi terakhir

Komplotan ini ditangkap setelah aksi terakhirnya di Jalan Rawa Kedaung, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis (28/1/2021) malam dilaporkan oleh korban berinisial A.

Saat itu, A melintasi Jalan Rawa Kedaung RT 003 RW 014 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, bersama seorang temannya, pada pukul 23.00 WIB.

"Saat itu, korban sedang berboncengan dengan teman wanitanya," kata Ady.

Tiba-tiba, A dipepet oleh delapan orang yang mengendarai tiga motor.

"Di situ ada delapan orang yang secara paksa menghentikan kendaraan dari korban," lanjutnya.

Setelah dihentikan, pelaku langsung memukuli A dan memaksa mengambil barang korban.

"Setelah berhenti, para pelaku langsung memukuli korban dengan tangan kosong dan mengatakan, 'Keluarin semua barang-barangmu,'" kata Ady.

Baca juga: Kronologi Kawanan Begal Tusuk Remaja di Cengkareng, 5 Pelaku Ditangkap

Pelaku kemudian secara paksa mengambil uang yang disimpan di saku jaket korban sejumlah Rp 10.000.

Mereka juga berusaha mengambil ponsel korban yang disimpan di sakunya.

Namun, A tidak tinggal diam dan melawan.

"Ada perlawanan dari korban, akhirnya korban diusuk oleh tersangka dengan inisial AS itu," kata Ady.

Korban pun ditusuk di bagian pinggang atas oleh salah seorang pelaku.

Namun, sebelum berhasil mengambil motor korban, warga datang untuk menolong korban.

Satu orang pelaku pun diamankan dan diserahkan ke Polres Jakarta Barat.

Korban kemudian segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Kondisi korban sekarang dalam perawatan, ada luka tusuk di bagian belakang dan dijahit tiga jahitan, dia terselamatkan," kata Ady.

Tiga kali beraksi di Cengkareng

Ady kemudian mengungkapkan bahwa komplotan begal motor ini sudah lebih dari satu kali beraksi.

"Jadi dari hasil pendalaman sementara, mereka sudah tiga kali melakukan aksi ini," kata Ady.

Ketiga aksi tersebut dilakukan di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Mereka fokus di Cengkareng, mereka semua berdelapan mobile di wilayah Cengkareng untuk mencari korbannya," ujar Ady.

Baca juga: Komplotan Begal di Cengkareng Sudah Tiga Kali Beraksi, Tusuk Korban Pakai Gunting

Namun, hingga kini, korban yang teridentifikasi baru A.

"Korban sementara yang teridentifikasi baru satu orang," kata Ady.

Gunakan gunting untuk tusuk korban

Komplotan ini beraksi dengan secara bergerombol memepet korbannya.

Mereka kemudian akan memukul dan memaksa meminta barang korban.

Namun, jika korban melawan, mereka akan menusuk korbannya menggunakan gunting.

"Kalau memang ada perlawanan mereka akan melukai. Yang mereka gunakan gunting untuk menusuk korban," jelas Ady.

Polisi kini masih memburu tiga orang pelaku lainnya.

Sementara itu, lima orang yang telah ditangkap dikenai Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

"Kami menerapkan Pasal 365 KUHP, ancaman hukuman sembilan tahun," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com