Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah di Teluk Pucung, Pemkot Bekasi Akan Bangun RSUD Khusus Covid di Bekasi Barat

Kompas.com - 03/02/2021, 16:10 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi berencana membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas D khusus Covid-19 di kawasan Bekasi Barat. Rencana itu muncul setelah Pemkot baru saja meresmikan RSUD Kelas D khusus Covid-19 di Teluk Pucung, Bekasi Utara.

Rencana itu pun sempat disampaikan kepada pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi.

"Harapannya Pak Wali katanya masih ada satu lagi (RSUD akan dibangun). Harapan satu lagi di Bekasi Barat," kata Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman J Putro saat dikonfirmasi, Rabu (3/2/2021).

Namun demikian, Choiruman tak merinci waktu pembangunan RSUD kelas D itu akan diselenggarakan. Dia juga tak menjelaskan berapa kapasitas RSUD yang akan dibangun itu.

Baca juga: Pemkot Bekasi Akan Kesulitan jika Isolasi Pasien Covid-19 Dilakukan Terpusat

Sejauh ini, Choiruman hanya mengapresiasi diresmikannya RSUD khusus Covid-19 di Teluk Pucung.

Dengan adanya RSUD ini, pemerintah diharapkan bisa maksimal dalam melayani masyarakat. Masyarakat juga diharapkan tak kesulitan mencari kamar untuk jalani isolasi.

"Harapan kita dengan bangunan yang sudah sangat lengkap ini bisa meningkatkan layanan kesehatan khususnya di Bekasi Utara," kata Choiruman.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, RSUD ini memiliki fasilitas 100 tempat tidur.

Baca juga: RSUD Teluk Pucung Bekasi Diresmikan, Bisa Tampung 100 Pasien Covid-19

"Kapasitas tempat tidur kami menyiapkan 100, diharapkan ini bisa menjadi alternatif penyelesaian bila terjadi peningkatan (jumlah pasien) terus," kata Tanti.

Selain itu, sebanyak 60 petugas yang terdiri dari tenaga kesehatan dan staf juga disiapkan untuk bertugas di rumah sakit itu.

Tanti mengatakan, rumah sakit ini melayani pasien Covid-19 dengan beberapa kategori, di antaranya bergejala sedang, ringan, dan tanpa komorbid.

Sementara itu, pasien yang memiliki komorbid akan dialihkan ke RSUD lain yang ada di Kota Bekasi.

"RSUD lain ada poliklinik ada ICU sehingga kemungkinan di sana dapat melayani pasien dengan keluhan dan komorbid," kata Tanti.

Tanti berharap hadirnya RSUD tambahan ini dapat menampung pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin banyak,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com