JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Pemprov DKI Jakarta berpikir matang terkait rencana lockdown akhir pekan.
Pasalnya, kata Pras, akan ada banyak sektor yang bersinggungan dengan kebijakan lockdown tersebut, termasuk sektor ekonomi.
"Jadi kalau lockdown harus dipikirkan matang-matang, sekarang kan semua tersentuh. Masalah ekonomi tersentuh juga kita sangat anjlok dalam pendapatan," kata Pras dalam keterangan suara, Rabu (3/2/2021).
Pras juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama ikut dalam pencegahan penularan Covid-19.
Baca juga: UPDATE 3 Februari: Tambah 3.567 Kasus Covid-19 di Jakarta, 26.031 Pasien Masih Dirawat
Dia mengatakan, situasi pandemi Covid-19 di Jakarta saat ini bukan dalam kondisi main-main.
Sehingga seluruh pihak harus mendukung dengan menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
"Situasi ini emang nggak main-main, (caranya) sama-sama mendukung program dengan SOP (standar operasional prosedur) yang ada. SOP Covid-19 itu," tutur Pras.
Politisi PDI-P ini menilai, apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat terkait pengendalian penyebaran Covid-19, maka penanganan akan semakin sulit.
"Kalau semuanya pada cuek bebek ya susah juga," ucap Pras.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji opsi lockdown dalam penanganan Covid-19.
"DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR RI (untuk lockdown) dimungkinkan," kata Riza, Selasa (2/2/2021).
Baca juga: UPDATE 3 Februari: Tambah 3.567 Kasus Covid-19 di Jakarta, 26.031 Pasien Masih Dirawat
Dia juga mengakui apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dijalankan masih belum efektif.
Riza menjelaskan, pada prinsipnya, Pemprov DKI Jakarta meyakini program yang diusulkan oleh DPR RI dan pemerintah pusat bertujuan baik dalam penanganan Covid-19.
Dia juga membenarkan fakta di akhir pekan banyak warga Jakarta yang beraktivitas keluar rumah mengisi waktu senggang mereka.
"Tidak hanya ke pasar, ke mal, tetapi juga ke tempat-tempat rekreasi, termasuk berkunjung ke sanak saudara, termasuk juga ke luar kota," ujar Riza.