Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Berdarah Dingin "Setiabudi 13" dan Teka-teki Jejak yang 40 Tahun Tak Terungkap

Kompas.com - 04/02/2021, 06:04 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada pagi hari tanggal 23 November 1981, warga di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, dikejutkan dengan penemuan dua karton yang berisi potongan-potongan tubuh manusia.

Dilansir dari Harian Kompas, kedua karton itu diletakkan tak jauh dari tempat pemberhentian bis Jl. Jenderal Sudirman di pertigaan Jl. Setiabudi.

Sejumlah petugas keamanan yang pertama kali melihat isi karton tersebut awalnya mengira bahwa itu merupakan daging sapi.

Namun, mereka seketika terkejut saat melihat tangan manusia juga ikut terbungkus rapi bersama potongan daging yang lain.

Terdapat total 13 bagian tubuh di dalam kedua karton tersebut, sehingga kasus ini dikenal luas dengan sebutan "Setiabudi 13".

Baca juga: Setiabudi 13, Kasus Mutilasi 40 Tahun Lalu yang Tak Terpecahkan hingga Kini

Hingga tulisan ini diterbitkan, belum ada pihak yang dinyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas pembunuhan dan mutilasi tersebut.

Bahkan identitas korban pun juga tidak terungkap meski telah ditemukan banyak petunjuk di tubuh korban.

Jejak pelaku

Menurut anggota satuan reserse Komando Daerah Kepolisian (Kodak) Metro Jaya dan beberapa dokter yang menangani tubuh korban, diduga pemotongan dilakukan menggunakan gergaji besi.

Dugaan ini didasarkan pada hasil penelitian tulang belulang yang dipotong, di mana ditemukan bekas gesekan-gesekan kecil.

Mereka menduga, pelaku pembunuhan ini adalah orang yang berpengalaman dilihat dari hasil pemotongannya yang rapi.

Baca juga: Akhir Kasus Mutilasi di Bekasi, Vonis 7 Tahun Penjara Bagi Si Remaja Manusia Silver

Selain memotong tubuh korban, pelaku juka menyayat dan mengupas seluruh daging dari tulangnya. Hasilnya pun sangat rapi.

Kantong plastik yang digunakan untuk membungkus potongan tulang dan daging rupanya bekas bungkusan buku. Plastik itu bertuliskan nama sebuah toko buku di Jl. Pasar Baru.

Sedangkan plastik lainnya bertuliskan nama sebuah super market di Jl. Samanhudi, yang letaknya tak jauh dari Jl. Pasar Baru.

Di dalam karton ditemukan pula koran edisi sore terbitan Rabu (19/8/1981) sebanyak tiga eksemplar. Masih terlipat rapi, seperti belum pernah dibuka.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Kasus Kriminal Heboh, dari Tewasnya Yodi Prabowo hingga Mutilasi di Bekasi

Ilustrasi penyeranganHANDINING Ilustrasi penyerangan

Latarbelakang pembunuhan: Balas dendam

Beberapa petugas reserse yang dihubungi Kompas menduga, latarbelakang pembunuhan yang keji itu adalah balas dendam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com