Tak lama kemudian, seorang pelaku mengambil ponsel korban yang terpasang di stang sepedanya.
Pelaku kemudian segera melaju dengan kencang. Sontak, korban mengejar pelaku.
"Saat korban mengejar pelaku, tiba-tiba korban hilang kendali karena kurang konsentrasi," kata Arsya beberapa waktu lalu.
Baca juga: 25 Kali Beraksi di Jakbar, Ini Ternyata Modus yang Digunakan Begal Sepeda
Korban terjatuh dari sepedanya dan mengalami luka pada bagian lengan sebelah kanan.
Usai kejadian tersebut, korban melapor ke Polres Jakarta Barat.
Polisi pun segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pada 28 Januari 2021, sebanyak lima orang pelaku ditangkap.
Komplotan begal pesepeda ini diketahui telah beraksi sebanyak 25 kali di berbagai tempat yang ada di Jakarta Barat.
Berdasarkan keterangan pelaku, mereka sempat beraksi di kawasan Tamansari, Kebon Jeruk, Tambora, Tanjung Duren, dan Palmerah.
Baca juga: Fenomena Maraknya Begal Sepeda, Modus Pelaku hingga Tanggapan Kriminolog
Mereka telah beraksi sejak September 2020.
Saat beraksi, komplotan tersebut terbagi ke dalam dua regu, satu kelompok bertugas mengeksekusi dan satu lagi di belakang korban.
Satu kelompok akan bertugas menghalangi arus lalu lintas di belakang korban, supaya aksi tidak termonitor pengendara lain.
Sementara itu, kelompok satu lagi akan berada berdekatan dengan korban, memepet, lalu mengambil barang korban.
Berdasarkan keterangan pelaku, mereka menyasar korban yang sedang lengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.