Sutrisno menyebutkan, pemilik hotel akan berdarah-darah meneruskan usaha perhotelan jika sudah tak bisa membayar cicilan kredit.
Baca juga: Terdampak Pandemi, Pengusaha Perhotelan Minta Pemerintah Ringankan Beban Produksi dan Pajak
Pilihan menjual hotel lebih baik diambil dibandingkan semakin merugi.
Di sisi lain, industri perhotelan juga berharap ada keringanan biaya produksi dan pajak.
“Kami berharap pemerintah meringankan biaya produksi seperti biaya listrik, pajak. Jangan ngejar pajak terlalu kuat lagi,” kata Sutrisno.
Selama masa pandemi Covid-19 industri perhotelan makin sulit mengembangkan bisnis.
Apalagi, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin membuat industri perhotelan terpuruk.
“Keringanan pajak itu jangan mengejar hotel dan restoran. Kalau dikejar mati dia (industri perhotelan),” kata Sutrisno.
“Memang dalam kondisi yang sulit apalagi dengan PSBB yang diperpanjang-diperpanjang lagi. Saya baca PSBB mau diperpanjang sampai Maret. Kalau PSBB diperpanjang itu industri perhotelan bisa mati,” ujar Sutrisno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.