Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenazah Korban Sriwijaya Air Belum Teridentifikasi, Ini Penjelasan Tim DVI

Kompas.com - 04/02/2021, 20:13 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih terus mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, 9 Januari 2021.

Setidaknya ada empat dari 62 jenazah yang belum teridentifikasi. Sebanyak 58 jenazah telah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

"Masih (proses identifikasi) dan belum selesai," ujar Komandam Tim DVI Rumah Sakit Polri, Kombes Hery Wijatmoko saat dihubungi, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Layangkan Gugatan ke Boeing Terkait Kompensasi

Hery menjelaskan, empat jenazah yang belum teridentifikasi di antaranya dua orang anak dan dua wanita dewasa.

Namun, Hery tak mengetahui identitas empat jenazah tersebut.

"Dua anak dan dua wanita dewasa. Nama tidak bawa data saya," ucapnya.

Hery menjelaskan, proses identifikasi terhadap empat jenazah lebih membutuhkan waktu karena banyak bagian tubuh yang masih diperiksa.

"Jumlah bodypart tidak mencerminkan penumpang onboard di pesawat. Mohon sabar dan doanya. Banyak bodypart yang harus diperiksa. Tim kami masih kerja di lab DNA," katanya.

Sebelumnya, 58 jenazah yang telah teridentifikasi terdiri di antaranya 30 laki-laki dan 28 perempuan.

Terakhir, tim DVI mengidentifikasi tiga korban, satu di antaranya Kapten Afwan yang merupakan pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Baca juga: KNKT Ungkap Sulitnya Mencari Kotak Hitam CVR Sriwijaya Air SJ 182

Ketiga jenazah berdasar hasil pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem.

Kini, tersisa empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 yang belum teridentifikasi atau masih dalam pencocokan data DNA.

Berikut daftar nama korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi:

1. Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021.

2. Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021.

3. Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021.

4. Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021.

5. Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021.

6. Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021.

7. Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021.

8. Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021.

9. Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021.

10. Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021.

11. Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021.

12. Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021.

13. Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021.

14. Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021.

15. Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021.

16. Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 2021.

17. Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021.

18. Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021.

19. Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021.

20. Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021.

21. Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021.

22. Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021.

Baca juga: KNKT: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pecah di Udara

23. Rizky Wahyudi (26), teridentifikasi 16 Januari 2021.

24. Rosi Wahyuni (51), teridentifikasi 16 Januari 2021.

25. Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021.

26. Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 17 Januari 2021.

27. Iu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021.

28. Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021.

29. Diego Mamahit, teridentifikasi 17 Januari 2021.

30. Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air, teridentifikasi 18 Januari 2021.

31. Athar Rizki Riawan (8), teridentifikasi 18 Januari 2021.

32. Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 18 Januari 2021.

33. Fathima Ashalina (2), teridentifikasi 18 Januari 2021.

34. Rahmania Ekananda (39), teridentifikasi 18 Januari 2021.

35. Kolisun (37), teridentifikasi 19 Januari 2021.

36. Grislend Gloria Natalies (28), teridentifikasi 19 Januari 2021.

37. Faisal Rahman (30), teridentifikasi 19 Januari 2021.

38. Andi Syifa Kamila (26), teridentifikasi 19 Januari 2021.

39. Shinta (23), teridentifikasi 19 Januari 2021.

40. Mulyadi (39), teridentifikasi 19 Januari 2021.

41. Yulian Andhika, teridentifikasi 20 Januari 2021.

42. Ratih Windania, teridentifikasi 20 Januari 2021.

43. Teofilius Ura, teridentifikasi 20 Januari 2021.

44. Sevia Daro (24), teridentifikasi 21 Januari 2021.

45. Angga Fernanda Afrion (27), teridentifikasi 21 Januari 2021.

46. Rion Yogatama (29), teridentifikasi 21 Januari 2021.

47. Rusni (44), teridentifikasi 21 Januari 2021.

48. Yumna Fanisyatuzahra (3), teridentifikasi 22 Januari 2021.

49. Muhammad Nur Kholifatul Amin (46), teridentifikasi 22 Januari 2021.

50. Fazila Ammara (6), teridentifikasi 25 Januari 2021.

51. Sugiono Effendy (36), teridentifikasi 25 Januari 2021.

52. Yohanes (33), teridentifikasi 25 Januari 2021.

53. Nabila Anjani (11), teridentifikasi 25 Januari 2021.

54. Zurisya Zuar Zai (8), teridentifikasi 26 Januari 2021.

55. Umbu Kristin Zai (2), teridentifikasi 26 Januari 2021.

56. Afwan RZ (54), pilot Sriwijaya Air, teridentifikasi 29 Januari 2021.

57. Suyanto (40), teridentifikasi 29 Januari 2021.

58. Riyanto (32), teridentifikasi 29 Januari 2021.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com