Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Sempit, Pembongkaran Turap Longsor di Srengseng Sawah Tanpa Alat Berat

Kompas.com - 05/02/2021, 06:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan (Sudin SDA Jaksel) membongkar material turap yang longsor di Jalan Sharin RT 008 RW 002, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, tanpa alat berat.

Kepala Sudin SDA Jaksel Mustajab mengatakan, jalan menuju lokasi turap yang longsor terbilang sempit.

"Karena lokasi sangat sempit dan alat berat kami enggak masuk, jadi kami pakai tenaga manual untuk bongkar-bongkarnya,” ujar Mustajab dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2/2021) malam.

Mustajab mengatakan, Sudin SDA Jaksel mengerahkan dua tim dengan total 24 personel.

Anggota Sudin SDA Jaksel sudah berada di lokasi longsor tak lama setelah kejadian.

Baca juga: Turap Longsor di Srengseng Sawah Disebabkan Penyangga Lapuk dan Curah Hujan

Turap di Jalan Haji Sharin ttu diketahui longsor pada Kamis sekitar pukul 06.00 WIB.

Turap yang longsor sepanjang 15 meter dengan tinggi enam meter.

Mustajab mengatakan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya longsor.

Mustajab menyatakan penyangga turap sudah berusia tua dan pengaruh cuaca.

"Saya melihat tadi bekas longsor mempunyai tanah yang basah. Artinya, lereng yang basah itu enggak boleh ada turap,” kata Mustajab.

Menurut dia, posisi lereng menimbulkan tanah basah. Selain itu, posisi lereng memiliki kemungkinan longsor yang sangat tinggi.

“Apalagi di atasnya dilalui kendaraan yang aktif dan itu dapat berpotensi pada pergerakan struktur,” ujar Mustajab.

Baca juga: Pembongkaran dan Desain Ulang Turap Longsor di Srengseng Sawah Ditargetkan 2 Pekan

Menurut dia, curah hujan menjadi pengaruh utama longsornya turap. Namun, Mustajab tak menampik bahwa struktur utama turap sudah tua atau lapuk.

“Jadi enggak kuat nahan beban," paparnya.

Sudin SDA Jaksel menargetkan waktu dua pekan untuk membongkar dan membuat desain turap baru.

“Sesudah itu akan didesain ulang karena cukup curam dan tegak turapnya,” kata Mustajab.

Mustajab mengatakan akan memikirkan konstruksi turap yang kuat menahan longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com