Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

160 Pekerja Migran Ilegal yang Dipulangkan Taiwan Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 05/02/2021, 21:04 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 160 Pekerja Migran Indonesia berstatus ilegal tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, Jumat (5/2/2021) sekitar pukul 17.30 WIB.

Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kota Serang, Lismia Elita mengatakan, seluruh pekerja tersebut datang dari Taiwan menggunakan Batik Air.

"Mereka ini yang over stay atau yang ilegal. Hari ini, mereka dipulangkan oleh imigrasi Taiwan," ujar Lismia kepada wartawan, Jumat malam.

Baca juga: Kepolisian Tak Temukan Unsur Pidana Kasus Hasil Swab Antigen Negatif Sebelum Tes di Bandara

Ada pun 160 pekerja tersebut, sebut Lismia, dijemput di tempat mereka bekerja di Taiwan. Kemudian, mereka dikumpulkan dan dipulangkan ke Indonesia oleh Imigrasi Taiwan.

Rinciannya, 84 laki-laki dan 76 perempuan.

"Rata-rata, PMI perempuan bekerja di (bagian) rumah tangga. Kalau yang laki-laki, bekerja di perusahaan," ungkap Lismia.

Lismia berujar, alasan mereka melebihi batas waktu tinggal karena mereka terlanjur betah bekerja di sana.

Seharusnya, mereka kembali ke Indonesia usai tiga tahun masa kontrak kerja mereka berakhir.

"Ada yang di sana tiga sampai lima tahun. Jadi imigrasi Taiwan menjemput mereka," tutur dia.

Seluruh pekerja migran itu selanjutnya menjalani karantina selama lima hari di beberapa hotel yang telah disediakan.

Karantina untuk memastikan tidak adanya orang yang terinfeksi Covid-19.

Usai menjalani karantina, mereka dibiayai oleh BP2MI untuk kembali ke kota/kabupaten masing-masing.

"Ada yang (pulang) ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan NTB," ucap Lismia.

"Nanti ada periode kedua. Tapi belum tau tanggal berapa," katanya.

Lismia menekankan bahwa tidak ada sanksi yang diterima oleh seluruh pekerja yang over stay tersebut.

"Tidak ada sanksi. Cuma dipulangkan saja mereka yang over stay," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com