Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir 2,5 Meter di Kebon Pala, 230 Keluarga Mengungsi

Kompas.com - 08/02/2021, 07:44 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur sejak Minggu (7/2/2021), membuat kawasan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, terendam banjir.

Hingga Senin (8/2/2021) pagi, ketinggian air antara 230 hingga 250 sentimeter.

"Air masih naik. Ketinggian sekitar 230 sampai 250 sentimeter lah. Sekarang gerimis," kata Lurah Kampung Melayu Setiawan saat dihubungi, Senin.

Adapun warga yang terdampak ada di RW 04, 05, 06, 07, dan 08 Kelurahan Kampung Melayu.

"(Mengungsi) di sekolahan, di samping kantor kelurahan. Ada 230 keluarga mengungsi," tambah Setiawan.

Baca juga: UPDATE Tinggi Muka Air di Sejumlah Pintu Air, BPBD Beri Peringatan Banjir di Pulogadung

Setiawan mengatakan, pihak kelurahan saat ini terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terkait persiapan banjir susulan.

"Yang penting kita menyelamatkan warga dulu, karena sekarang lagi pandemi Covid-19 jadi pakai prosedur 3M," ucap Setiawan.

Banjir kali ini merupakan kali kedua yang terjadi di Kampung Melayu dalam tiga hari belakangan.

Pada Jumat (5/2/2021), banjir juga merendam 4 RW di Kampung Melayu, yakni RW 04, 05, 07, dan 08.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sebelumnya merilis sejumlah status tinggi muka air di beberapa pintu air menuju Jakarta.

Dilansir dari akun twitter resmi BPBD DKI Jakarta @BPBDJakarta, ada satu pintu air dengan ketinggian air berstatus awas atau siaga 1, yaitu Sunter Hulu dengan ketinggian 260 sentimeter.

Data tersebut diunggah Senin pukul 5.59 WIB.

"Update Tinggi muka air Senin, 8 Februari 2021, pukul 05.00 WIB," tulis akun @BPBDJakarta.

Baca juga: Jakarta Siaga Banjir, Berikut 3 Cara Mengecek Ketinggian Muka Air

Sedangkan berstatus siaga 2, yaitu pintu air Pasar Ikan dengan ketinggian 222 sentimeter.

Beberapa pintu air seperti pintu air Depok, Karet, Angke Hulu, Manggarai dan Cipinang Hulu berstatus siaga 3 atau waspada.

Sedangkan untuk status siaga empat atau normal, yaitu pintu air Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Waduk Pluit dan Pulo Gadung.

Khusus untuk wilayah siaga 1 di Sunter Hulu, BPBD DKI Jakarta juga memberikan peringatan antisipasi banjir di wilayah Pulogadung dan wilayah yang dialiri sungai.

"Antisipasi 4 jam ke depan akan sampai di PA. Pulogadung wilayah yang dilalui aliran sungai," tulis pengumuman BPBD Jakarta.

Adapun beberapa wilayah yang dilalui aliran sungai diantaranya:

-Bambu Apus

-Cilangkap

-Pondok Ranggon

-Setu

-Lubang Buaya

-Pondok Bambu

-Pondok Kelapa

-Cipinang

-Cipinang Melayu

-Cipinang Muara

-Duren Sawit

-Jatinegara Kaum

-Kayu Putih

-Pulogadung

-Sumur Batu

-Kelapa Gadung Barat

-Kelapa Gading Timur

-Kebon Bawang

-Rawa Badak Selatan

-Rawa Badak Utara

-Sungai Bambu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com