Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkah Pemprov DKI Jakarta Cegah Munculnya Klaster Covid-19 di Pengungsian?

Kompas.com - 08/02/2021, 19:50 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di DKI Jakarta terendam banjir pada Senin (8/2/2021) akibat hujan deras yang melanda sejak Minggu malam.

Ribuan warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka yang terendam dan tinggal di posko-posko pengungsian.

Pandemi Covid-19 yang tengah terjadi saat ini pun menjadi momok bagi para pengungsi karena mereka berpotensi terpapar penyakit yang disebabkan oleh virus Corona tersebut di pengungsian.

Baca juga: Terdampak Banjir, Listrik di Beberapa Wilayah di Jaktim dan Jaksel Dipadamkan PLN

Kesiapan Pemprov DKI dalam menanggulangi banjir di tengah pandemi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 100 tenda khusus bagi pengungsi yang terinfeksi Covid-19.

"Untuk mereka yang punya permasalahan dengan Covid-19 tendanya ada bilik-biliknya," ujar Anies dalam diskusi virtual yang digelar Senin.

Berdasarkan catatan Harian Kompas sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta dilaporkan telah mempersiapkan ratusan lokasi pengungsian untuk menghadapi kemungkinan banjir.

Tata letak penempatan tenda bagi pengungsi diatur sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, yakni dengan memisahkan tenda pengungsi umum, kelompok rentan, dan suspek Covid-19.

Pada lokasi pengungsian juga disiapkan area skrining kesehatan, area tes usap, dan toilet.

Baca juga: Posko Pengungsian Korban Banjir di Kampung Melayu Dipisah-pisah demi Hindari Klaster Covid-19

Wilayah terdampak banjir

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga pukul 12.00 WIB, Senin, terdapat total 150 RT di 42 RW yang terkena banjir.

Titik banjir tersebar di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Di Jakarta Timur, banjir melanda 112 RT di 25 RW dengan ketinggian antara 40-125 sentimeter. Jumlah pengungsi dari wilayah itu sebanyak 192 kepala keluarga (KK) dengan total 725 jiwa.

Sementara itu, 38 RT di 17 RW di Jakarta Selatan terendam banjir hingga 190 sentimeter. Jumlah pengungsi yang tercatat adalah 30 KK dengan total 304 jiwa.

Sebanyak 14 lokasi pengungsian telah digunakan untuk menampung para pengungsi.

Baca juga: Pimpinan DPRD DKI Minta Pemprov Lebih Berkomitmen Tangani Banjir

Pimpinan DPRD pertanyakan keamanan pengungsi

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani khawatir akan terjadinya klaster Covid-19 baru di pengungsian karena minimnya penerapan protokol kesehatan.

Berdasarkan pengamatannya di lapangan, para pengungsi tampak berkumpul di lokasi pengungsian tanpa menjaga jarak.

Mereka bahkan terpaksa tidur hanya beralaskan karpet karena kurangnya perhatian dari Pemprov DKI Jakarta.

"Saya pikir ini berbahaya. Akan terjadi klaster baru di sana," ujar Zita.

Ia menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta yang terlihat lamban dalam menangani para pengungsi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com