Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Covid-19 Masih Tinggi di Jakarta, Wagub DKI: Karena Pusat Interaksi

Kompas.com - 09/02/2021, 05:23 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penularan Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi karena Ibu Kota merupakan pusat interaksi.

"Pertanyaannya kenapa masih tinggi? Karena Jakarta sebagai Ibu Kota ini adalah pusat interaksi," ujar Riza dalam keterangan suara, Senin (8/2/2021).

Riza menjelaskan, Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat interaksi tertinggi di Indonesia.

Tidak heran, lanjut Riza, banyak warga Indonesia yang melakukan aktivitas keluar masuk Jakarta beberapa waktu. Termasuk untuk mereka yang beraktivitas dari luar negeri ke dalam negeri.

"Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat perdagangan, semua di Jakarta. Sehingga kalau interaksi tinggi maka potensi kerumunan tinggi, maka potensi penyebaran juga tinggi," kata Riza.

Baca juga: UPDATE 8 Februari: DKI Jakarta Tambah 3.144 Kasus Baru Covid-19

Selain itu, lanjut Riza, Pemprov DKI Jakarta juga terus meningkatkan 3T, yaitu Tracing, Testing dan Treathment.

Dengan banyaknya tingkat testing dan tracing, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan di DKI Jakarta.

"Diantaranya adalah testing karena testingnya tinggi. Kalau Covid-19 ada yang memang kelihatan," tutur Riza.

Namun hal tersebut merupakan bagian dari pencegahan penyebaran Covid-19 yang lebih masif lagi sehingga peningkatan testing dan tracing memang perlu dilakukan.

"Jadi cara kami adalah bagaimana mempercepat identifikasi masalah dengan cara testing sehingga kita cepat melakukan langkah-langkah pencegahan," kata Riza.

Data terbaru yang disampaikan pemerintah Senin kemarin, ada penambahan 3.144 kasus baru di Jakarta.

Baca juga: Jakarta Tambah 4.213 Kasus Covid-19, Klaster Keluarga Mendominasi Penularan

Dari penambahan kasus harian tersebut, kini kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 296.969 kasus.

Dari angka kumulatif tersebut, terdapat 268.785 pasien dinyatakan sembuh, 23.553 pasien masih dalam perawatan dan 4.631 pasien meninggal dunia.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengungkapkan klaster keluarga masih mendominasi kasus penularan virus Covid-19 di wilayah Jakarta dengan jumlah 612 klaster.

"Klaster keluarga terus meningkat dari minggu ke minggu. Sebanyak 612 klaster keluarga dengan 1.643 kasus positif teridentifikasi pascalibur Nataru (data 3 – 31 Januari), yang mayoritas berasal dari Jabar, Jateng, Jatim, DIY, dan Banten," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia.

Baca juga: Anies: PSBB Jakarta Diperpanjang 2 Pekan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com