Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Jaktim Kemarin, Warga Terjebak hingga Posko Pengungsian di Tengah Pandemi

Kompas.com - 09/02/2021, 10:01 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Terdapat empat posko pengungsian di Kampung Melayu, yakni kantor kelurahan, SDN 01/02 Kampung Melayu, aula Masjid Ittihadul Ikhwan, dan pos RW 007.

"(Posko) dipisah-pisah ya. Kalau yang di SD, kami pakai ruangan kelas, kami batasi 20 orang per ruangan," kata Lurah Kampung Melayu Setiawan saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Korban Banjir Jakarta Mengungsi di Masjid, Pimpinan DPRD Ingatkan Ancaman Klaster Covid-19 Baru

Sementara itu, di tiga posko yang lain, pihak kelurahan tetap berupaya mengawasi agar para pengungsi menerapkan protokol kesehatan.

"Karena sekarang lagi pandemi Covid-19 jadi pakai prosedur 3M," tutur Setiawan.

Arus lalu lintas sempat tersendat

Arus lalu lintas di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, sempat tersendat karena genangan air.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo mengatakan, sempat ada penutupan arus lalu lintas di Jalan Jatinegara Barat.

"Tadi pagi, ketika Jalan Jatinegara Barat ditutup total, arus dari Kampung Melayu dialihkan ke pertigaan (Sekolah Dasar) Santa Maria," kata Sambodo, Senin.

"Kemudian dilakukan contraflow ke arah Matraman atau di depan Polres Jakarta Timur. Namun, sekarang sudah buka kembali karena ketinggian air sudah mulai surut, sehingga bisa dilewati," tambah Sambodo.

Baca juga: BPBD DKI: 150 RT di Jaktim dan Jaksel Terendam Banjir, 1.029 Warga Mengungsi

Sambodo menjelaskan, ruas Jalan Jatinegara Barat sempat tergenang air dengan ketinggian antara 30 hingga 40 sentimeter.

Para pengendara motor juga sempat diperbolehkan masuk ke jalur busway.

Sudin Gulkarmat Jakarta Timur membantu proses penyurutan air di Jalan Jatinegara Barat.

Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaiman mengatakan, pihaknya mengerahkan dua unit mobil damkar guna menyedot air dari ruas jalan menuju Kali Ciliwung.

Warga diminta tetap waspada

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Senin siang, banjir melanda 112 RT di 25 RW di Jakarta Timur.

Jumlah pengungsi sebanyak 193 KK dengan total 725 jiwa.

Masyarakat diminta tetap waspada jika sewaktu-waktu hujan kembali datang.

BPBD DKI Jakarta mengunggah data terbaru status tinggi muka air di berbagai pos pantau, Selasa (9/2/2021) pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Banjir di Jaksel Senin Kemarin, 4 Kelurahan Terdampak

Status siaga 2 untuk Pos Pantau Pasar Ikan dengan ketinggian air 227 sentimeter.

Sementara itu, untuk pos pantau lain, BPBD mencatat ada sebagian tinggi muka air yang berstatus siaga 3 atau waspada, antara lain Manggarai, Karet, Angke Hulu, dan Sunter Hulu.

Kemudian, yang bertatus siaga 4 atau normal antara lain Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, dan Pulo Gadung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com