Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Kawasan Rendah Emisi Hari Pertama di Kota Tua Diwarnai Kemacetan

Kompas.com - 09/02/2021, 15:27 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari menyampaikan pelaksanaan low emission zone (LEZ) atau kawasan rendah emisi hari pertama di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (8/2/2021), berlangsung sesuai konsep.

"Secara umum memang berjalan sesuai dengan konsep," kata Rudy, Selasa (9/2/2021).

Namun, terdapat beberapa kendala yang ditemui. Menurut Rudy, kemacetan sempat terjadi sebab ada genangan air di kawasan yang menjadi rute pengalihan arus lalu lintas.

"Kemarin itu ada kendala terkait adanya genangan di Jalan RE Martadinata dan di dekat Ancol sehingga untuk rute pengalihan arus mengalami hambatan, sehingga terjadi kemacetan di ruas Jalan Kampung Bandan," ujar Rudy.

Baca juga: Kebijakan Kawasan Rendah Emisi di Kota Tua Berlaku Mulai 8 Februari 2021

Namun, genangan telah diatasi pada hari ini.

"Sudah tertangani dari suku dinas sumber daya air sudah ada kendaraan untuk memompa air. Sudah nggak masalah," ujar dia.

Di samping itu, masih ada warga yang belum mengetahui kebijakan LEZ yang ditetapkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Masyarakat belum terinformasi secara masif, ada yang belum paham, dan memaksa masuk situ," lanjutnya.

Oleh sebab itu, masih diberlakukan sistem buka tutup kendaraan saat volume kendaraan yang melintas meningkat.

"Sekarang masih buka tutup, saat lalu lintas tidak padat kami tutup, dialihkan arus, setelah tidak padat kami buka kembali," ujar Rudy.

Namun, ia berharap masyarakat segera memahami kebijakan itu sehingga tidak perlu diadakan sistem buka tutup lagi.

"Kami berpesan, Kota Tua itu cagar budaya, kami perlu jaga kelestarian dengan jaga kualitas lingkungan dan jaga mobilitas kendaraan yang masuk," ujar dia.

Mulai kemarin, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memberlakukan rekayasa pengalihan arus lalu lintas di Kawasan Kota Tua. Rekayasa lalu lintas itu menyusul penerapan kebijakan LEZ atau kawasan rendah emisi di jam di kawasan itu. Dengan demikian, tak semua kendaraan bermotor bisa bebas melintasi kawasan tersebut.

"Kendaraan pribadi, angkutan barang, dan angkutan umum non-TJ tidak diperkenankan melalui ruas jalan LEZ, dengan pengecualian yang telah diatur," ucap Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kamis lalu.

Penerapan kawasan rendah emisi di Kota Tua meliputi beberapa ruas, yakni Jalan Pintu Besar Utara, Jalan Kalibesar Barat, Jalan Kunir Sisi Selatan, Jalan Kemukus, Jalan Ketumbar, dan Jalan Lada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com