Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Selebgram Helena Lim Dapat Vaksin Covid-19, Alasan Pemkot hingga Pembelaan Partner Bisnis

Kompas.com - 09/02/2021, 17:53 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selebgram yang dikenal masyarakat sebagai Crazy Rich PIK, Helena Lim, ramai menjadi pembicaraan setelah diketahui mendapatkan vaksinasi Covid-19, Senin (8/2/2021).

Helena menggunggah video di akun Instagram @helenalim899 via layanan Insta Story yang memperlihatkan dirinya disuntik vaksin di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam video tersebut, Helena terlihat datang bersama tiga orang lainnya untuk menerima vaksinasi.

Baca juga: Tanda Tanya soal Jati Diri Helena Lim yang Dapat Suntik Vaksin Covid-19. . .

Helena juga merekam kegiatannya dari mengantre menunggu giliran disuntik sampai akhirnya menerima vaksin Covid-19 tersebut.

Dia juga menjelaskan bahwa vaksinasi yang ia terima pada Senin adalah suntikan pertama vaksin Covid-19.

Sekitar dua minggu setelah vaksinasi pertama, Helena dijadwalkan kembali disuntik vaksin Covid-19.

"Ini yang pertama ya, nanti dua minggu lagi yang kedua," ujar Helena dalam video tersebut.

Video tersebut kemudian menjadi viral dan diperbincangkan warganet.

Pasalnya, saat ini, pemberian vaksinasi di Indonesia masih ditujukan kepada para tenaga kesehatan (nakes) dan penunjangnya, serta kaum lansia.

Alasan Pemkot

Wakil Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko lantas memberikan komentar terkait video Helena yang viral tersebut.

Yani mengaku telah menghubungi pihak Suku Dinas Kesehatan. Ia pun menyimpulkan bahwa Helena memang diperbolehkan mendapat suntik vaksin Covid-19 karena bekerja di apotek.

"Saya sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Sudin Kesehatan, informasi yang saya dapat, karena memang mereka itu termasuk ke dalam tenaga kesehatan," kata Yani, Senin, dilansir dari Tribun Jakarta.

Yani menguraikan, Helena datang ke puskesmas tersebut bersama delapan orang lainnya yang diduga keluarganya untuk mendapatkan vaksin.

Delapan orang ini pun, dijelaskan Yani, menunjukkan surat keterangan bekerja di apotek. Bahkan, ungkap Yani, Helena memiliki apotek di Kebon Jeruk.

"Dia itu memiliki Apotek Bumi namanya. Apotek Bumi di Kebon Jeruk. Mereka itu sebagai tenaga teknis kefarmasian. Ada yang jadi kasir, ada yang jadi apa lagi, saya enggak begitu hafal," bebernya.

Baca juga: Penyebab Kehebohan Helena Lim Dapat Vaksin Covid-19

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com