Selain itu, dia berujar bahwa pihaknya tak lagi menyediakan konsumsi kepada umat.
Sebelum ada pandemi, sebut Ruby, pihak kelenteng berusia 337 tahun itu selalu mengadakan jamuan bersama berupa makanan vegetarian usai peribadatan umat dilakukan.
"Tahun ini, sama sekali tidak ada konsumsi yang kami sediakan. Nasi kotak juga tidak ada. Benar-benar kami imbau agar usai ibadah, mereka kembali pulang," tutur Ruby.
Ruby turut mengatakan, segala rangkaian festival saat malam Tahun Baru Imlek ditiadakan.
Baca juga: Asimilasi Budaya dan Filosofi Imlek dalam Manisnya Kue Keranjang
Misalnya, pertunjukan potehi (wayang kulit), petasan, lenong, bahkan tarian naga (barongsai) hijau khas Boen Tek Bio.
"Biasanya mulai jam 23.00 WIB menjelang malam Tahun Baru, sembari umat kongko bersama saudara, dan yang lainnya, itu saat ini tidak ada lagi (pertunjukan) barongsai dan lainnya," urai Ruby.
Terkait pengamanan sendiri, ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan lima orang pengaman saat malam Tahun Baru Imlek dan saat Tahun Baru Imlek nanti.
Selain dari pihak kelenteng, lanjut Ruby, TNI-Polri juga akan membantu mengerahkan personelnya untuk menjaga kelenteng.
"Tiap tahun, polisi pasti bantu. Kemarin juga Binmas kepolisian ke sini. Pasti mereka bantu," ucap dia.