JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video sopir angkot yang hendak dibayar Rp 200 oleh penumpangnya.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, sopir angkot tampak sudah tua. Dia sempat beradu argumen dengan sang penumpang yang hendak membayarnya Rp 200.
Penumpang tersebut duduk di jok depan, sementara perekam video merupakan penumpang yang duduk di jok belakang.
Penumpang tersebut terdengar menolak membayar ongkos yang disebutkan oleh sang sopir. Awalnya, sang penumpang memberikan uang sebesar Rp 5.000.
Kemudian, sopir angkot memberikan uang kembalian sebesar Rp 3.000. Namun, sang penumpang menolak uang kembalian tersebut.
Baca juga: Sopir Angkot Kabur Usai Mobilnya Terbalik dan Sebabkan 2 Penumpang Tewas
"Ini Rp 3.000," kata sopir angkot.
"Enggak Rp 3.000 dong," balas penumpang angkot.
"Berapa maksudnya saya kembaliinnya?" tanya sopir angkot.
"Ya Rp 4.800," jawab kembali si penumpang.
"Astagfirullahaladzim. 200 perak berarti?" balas si sopir angkot.
"Ya iya dari situ," ujar si sopir angkot.
Mendengar jawaban penumpang yang hanya ingin membayar Rp 200, sang sopir pun pasrah. Dia kemudian mengikhlaskan sang penumpang tidak membayar ongkos perjalanan.
Baca juga: Kisah Sopir Angkot di Kendari Bawa Bayi Sambil Narik Penumpang, Videonya Viral
"Ya sudah enggak usah bayar. Enggak apa-apa," balas si sopir angkot.
"Ya sudah," kata si penumpang.
Kompas.com kemudian menelusuri keberadaan sopir angkot yang terekam dalam video itu. Sopir angkot itu diketahui bernama Musa.
Pria berusia 68 tahun itu merupakan sopir angkot rute Kalisari-Pasar Rebo. Dia sudah bekerja sebagai sopir angkot sejak tahun 1975.
Sementara itu, mobil Suzuki Futura 2003 yang dikendarainya merupakan mobil pribadi.
Kepada Kompas.com, Musa bercerita perisitwa yang terekam dalam video itu terjadi pada 20 Januari 2021 sekitar pukul 10.00 WIB.
Kala itu, ada dua penumpang di mobilnya. Satu penumpang duduk di jok depan, satu penumpang lainnya duduk di kursi belakang.
Satu penumpang yang duduk di jok depan naik di dekat SMP 97 Jakarta dan turun di Puskesmas Kalisari. Jarak antara SMP 97 Jakarta dan Puskesmas Kalisari memang dekat, sekitar satu kilometer.
Baca juga: Viral Soal Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur di Buku, Ini Klarifikasi Penerbit
"Sebenarnya kalau dekat itu, bayarnya kesadaran saja. Dia kan naik satu kilometer. Tarif wajarnya Rp 3.000 tapi saya tarik Rp 2.000 saja. Dia enggak mau. Maunya bayar Rp 4.800. Ongkos Rp 200 perak, ya keterlaluan. Saya bilang enggak usah bayar," kata Musa saat dihubungi.
Musa pun kembali mengatakan bahwa dia sudah ikhlas merelakan penumpangnya itu tidak membayar ongkos perjalanan.
Ketika ditanya alasannya tetap sabar menghadapi perlakuan penumpang itu, Musa hanya menjawab dia tak mau terpancing emosi.
Menurut Musa, rezeki telah sudah diatur oleh Tuhan sehingga dia tidak mau bertengkar hanya karena ongkos perjalanan.
"Saya sudah ikhlas saja. Semoga rezeki saya lebih gede. Kalau yang lain mungkin pasti kan marah biasanya. Saya ini umur 68 tahun. Saya kalau ribut, malu sama anak muda. Saya juga mikir di jalan," ujar laki-laki beranak empat dan lima cucu.
Baca juga: Video Viral Behind the Scene Sosialisasi Ganjil Genap, Ini Penjelasan Pemkot Bogor
Musa menduga penumpang tersebut tidak memiliki uang sehingga dia berpura-pura ingin membayar Rp 200.
Padahal, kata Musa, dia akan membebaskan ongkos perjalanan apabila sang penumpang berkata jujur tidak memiliki uang.
"Saya kalau bilang dari awal mau numpang karena ga ada uang, saya gapapa," ujar laki-laki asli Betawi tersebut sambil tertawa.
Musa pun mengaku tak pernah melihat penumpang itu sebelumnya.
"Semenjak kejadian itu, saya enggak pernah lihat lagi. Itu penumpang sebelumnya saya enggak pernah lihat," ujar Musa.
Baca juga: Video Viral Crazy Rich PIK Helena Lim Suntik Vaksin Covid-19, Siapa Saja yang Termasuk Nakes?
Dalam akhir perbincangan bersama Kompas.com, Musa mengaku tak pernah menceritakan peristiwa tersebut ke keluarganya. Dia hanya bercerita ke rekan-rekan sopir angkot lainnya.
Namun, sang anak mengetahui peristiwa itu ketika video Musa beredar viral di media sosial.
"Anak saya bilang bapak viral di media sosial," kata Musa.
Dia pun menganggap perlakuan penumpang itu sebagai ujian dari Tuhan untuk lebih ikhlas dalam bekerja.
"Memang saya sedang diuji sama Allah. Kita ga tau. Itu mungkin ujian buat saya. Saya cuma bisa bilang astagfirullah," ujar Musa.
(Penulis : Wahyu Adityo Prodjo/Editor : Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.