JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah foto masker yang menyerupai masker medis dengan logo khusus untuk tunarungu beredar di media sosial.
Pada gambar masker yang tersebar di Twitter itu terdapat logo bergambar telinga beserta alat bantu dengar.
Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) menyambut baik adanya masker dengan logo khusus untuk tunarungu tersebut.
Hal itu dinilai dapat mempermudah orang tunarungu dikenali dan dipahami orang lain saat berinteraksi.
"Itu baik dan inovatif untuk digunakan oleh tunarungu atau tuli guna mempermudah mengenali mereka," ujar Ketua Umum PPDI Gufron Sakaril saat dihubungi, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Anies: 100.000 Masker Akan Dibagikan Setiap Hari Selama Gerakan Jakarta Bermasker
Mohon menyebar luaskan logo dimasker ini.
— banyubening (@puspaswarna) February 8, 2021
Logo ini menandakan pemakainya tuna rungu, atau mempergunakan alat dengar.
Karena pandemi covid19 prokes mempergunakan masker, maka kaum tuna rungu ini tidak dapat membaca gerak bibir kita, sehingga jangan sampai ada salah komunikasi.
(1) pic.twitter.com/JGHlGVJgwQ
Menurut Gufron, inovasi masker berlogo khusus itu dinilai mendorong para tunarungu selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Dengan tetap memakai masker logo tunarungu atau tuli juga menyukseskan protokol kesehatan," kata dia.
Baca juga: Anies Bangga Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet Dunia, Warga: Jangan Hanya Saat Pandemi
Gufron menegaskan, meski sudah ada masker khusus untuk tunarungu, tetapi peredarannya masih terbatas.
Ia pun menyarankan kepada mereka untuk dapat mencetak logo sendiri yang kemudian dapat ditempel di masker.
"Belum, masih terbatas. Sebenarnya mereka bisa cetak logo sendiri dan ditempel di masker biasa, karena tujuannya supaya orang lain tahu kalau mereka disabilitas rungu," ucap Gufron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.