JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Cipinang Melayu di Jakarta Timur bebas dari banjir pada awal tahun ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tahun lalu, Cipinang Melayu sempat direndam banjir dengan ketinggian air mencapai 3 meter.
"Tempat ini (Cipinang Melayu) hampir setiap musim hujan selalu terendam. Ikhtiar yang kita lakukan adalah dengan pengerukan Waduk Pondok Ranggon dan Tiu, lalu disiapkan sodetan khusus sehingga air sungai dialirkan dan ditahan di waduk, baru kemudian mengalir di sini dengan volume debit yang terkendali," ucap Anies saat meninjau lokasi, Selasa (9/2/2021) malam.
"Dan kawasan RW 004 Cipinang Melayu, akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus banjir," tambah Anies.
Baca juga: Tahun Lalu Banjir 3 Meter, Warga Cipinang Melayu Bersyukur Kini Tak Kebanjiran
Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman menyebutkan, pengerukan dua waduk, yakni Waduk Pondok Ranggon dan Waduk Tiu memang berdampak signifikan.
Sebagaimana diketahui, dua waduk tersebut menampung debir air Kali Sunter yang melewati kawasan Cipinang Melayu.
"Betul, (pengerukan dua waduk) itu sangat signifikan," ucap Agus saat dihubungi, Rabu (10/2/2021).
Selain itu, maksimalnya program gerebek lumpur membuat wilayahnya terbebas dari banjir pada awal tahun ini.
"Tahun lalu, program yang kami lakukan salah satunya pengembalian fungsi Kali Sunter area Cipinang Melayu," ucap Agus.
Baca juga: Pemkot Jakarta Timur Bongkar Pemancingan Liar di Cipinang Melayu
Pertama, membongkar pemancingan seluas 3.000 meter persegi sekaligus mengeruk lumpur sedimen.
Kedua, yakni mengeruk lumpur Kali Sunter Lama. Pengerukan berkoordinasi dengan pihak PT WIKA.
"Selebihnya hanya sebatas perbaikan tali air dan pengurasan saluran, serta perbaikan saluran kecil," kata Agus.
Agus juga menyebutkan, pihaknya saat ini masih berupaya membebaskan lahan kawasan bantaran.
"Untuk pembebasan lahan belum semua terselesaikan. Kami menunggu dari Dinas SDA DKI Jakarta," ucap dia.
Baca juga: BPBD DKI: 150 RT di Jaktim dan Jaksel Terendam Banjir, 1.029 Warga Mengungsi
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat RW 004 Cipinang Melayu, Ali Khalid, mengaku bersyukur wilayahnya kini tidak kebanjiran ketika musim hujan.
"25 tahun kami tenggelam, kerugian kami bukan hanya Rp 100-200 juta, bahkan lebih luar biasa banyaknya. Alhamdulillah tahun ini hadiah yang besar bagi warga RW 004 dan RW 003, tahun ini betul-betul kami tidak kebanjiran," kata Ali, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.