Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Zona Dua Rumah Lawan Covid-19 di Tangsel Terkendala Hujan

Kompas.com - 10/02/2021, 14:51 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Percepatan pembangunan zona dua Rumah Lawan Covid-19 di Tangerang Selatan (Tangsel) terkendala hujan deras beberapa waktu belakangan. Akibatnya, penyelesaian zona baru untuk menambah daya tampung pusat karantina bagi pasien Covid-19 itu diperkirakan baru bisa selesai pada akhir Februari ini.

"Masalahnya hanya di dudukan tendanya. Karena hujan, jadi sulit ngecor. Tapi beberapa fondasi sih sudah selesai," ujar Koordinator Bidang Penanganan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangerang Selatan, Suhara Manullang, Rabu (10/2/2021).

Berdasarkan laporan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR), kata Suhara, pembangunan zona dua Rumah Lawan Covid-19 kemungkinan selesai pada akhir Februari 2021.

Baca juga: Pembangunan Tenda Darurat di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Ditargetkan Rampung Akhir Februari

"Dinas Bangunan dan Penataan Ruang itu akhir Februari 2021, sekitar tanggal 20 sampai 25 Februari 2021 (selesai)," ujar dia.

Target penyelesaian pembangunan zona dua Rumah Lawan Covid-19 itu berbeda dengan pernyataan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pada Senin lalu. Menurut Airin, pembangunan zona baru di Rumah Lawan Covid-19 untuk menambah kapasitas tampung pasien Covid-19 kemungkinan rampung pekan ini.

Dia mengemukakan hal itu ketika berencana untuk memindahkan para pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah ke pusat karantina agar bisa lebih terpantau kondisi kesehatannya.

"Rumah Lawan Covid-19 kan sudah ada 150 tempat tidur baru, targetnya minggu ini selesai," kata dia, Senin.

150 tempat tidur baru

Zona dua Rumah Lawan Covid-19 itu akan diisi 16 tenda darurat dengan 150 tempat tidur di dalamnya. Dengan demikian, pusat karantina tersebut ke depannya bisa menampung hingga 300 pasien positif Covid-19.

Tenda-tenda itu akan dibagi menjadi empat bagian atau klaster yang sudah diatur tata letaknya dan jaraknya. Setiap tenda untuk karantina pasien Covid-19 itu memiliki luas 12x6 meter dengan kapasitas 10 tempat tidur di dalamnya.

Jumlah tempat tidur disesuaikan agar terdapat jarak dan diberikan sekat menggunakan partisi gorden layaknya ruang rawat inap rumah sakit.

Selain itu, akan disediakan delapan kontainer sebagai toilet portable yang tersebar di empat klaster tenda zona dua Rumah Lawan Covid-19. Di setiap kontainer akan ada empat toilet dan dua kamar mandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com