Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Pasien Covid-19 di Tangerang, Isolasi Mandiri tapi Harus Ambil Obat di Puskesmas

Kompas.com - 10/02/2021, 16:22 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Suka Asih, Kota Tangerang, Muhammad Adriatma, merupakan penyintas Covid-19.

Ia menjalani isolasi mandiri saat dinyatakan terinfeksi SARS-CoV-2 dua bulan lalu.

Ia menjalani isolasi mandiri di rumahnya bersama dua kerabatnya.

Namun, saat itu Adriatma merasa heran karena harus mengambil sendiri obat di puskesmas tempatnya menjalani tes polymerase chain reaction (PCR).

"Sebenarnya obat-obatan itu enggak bayar, tapi karena kami lagi isolasi, jadi serba salah juga kan," kata Adriatma saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (10/2/2021) siang.

"Seharusnya kan ada pelayanan gitu untuk yang nganter obat. Lagi isolasi, masak keluar-keluar," imbuh pria yang merupakan ketua RT itu.

Baca juga: Sudah Divaksinasi Covid-19, Nakes Lansia di Tangerang Disebut Tak Rasakan Efek Samping

Karena sedang isolasi mandiri, Adriatma dan dua kerabatnya akhirnya meminta keluarga mereka untuk membeli obat di tempat lain dan mengantarkannya kepada mereka.

Selain Adriatma, ada satu keluarga lagi di wilayah RT-nya yang mengalami kejadian serupa.

"Tetangga satunya, dia juga satu rumah (ada) tiga orang yang positif (Covid-19)," ujar dia.

Tiga orang tersebut, kata Adriatma, juga membeli obat-obatan sendiri.

Sebab, puskesmas tempat mereka melakukan tes Covid-19 itu menyuruh tiga orang tersebut untuk mengambil sendiri persediaan obat.

"Mereka tanya ke saya beli obat di mana. Saya bilang, 'Bisa dibeli di apotek.' Sebenarnya mereka juga dapat (obat), tapi disuruh (puskesmas) ngambil sendiri," tutur Adriatma.

Baca juga: Perwal PPKM Mikro Kota Tangerang Terbit, Sektor Usaha Boleh Buka Sampai Pukul 21.00 WIB

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi menyatakan bahwa pihak puskesmas memang menyediakan obat-obatan secara gratis untuk pasien isolasi mandiri.

"Itu dikasih kok sama puskesmas. Biasanya dikasih sama mereka," kata Liza ketika dikonfirmasi, Rabu siang.

Namun, ia tidak menjelaskan apakah pihak puskesmas seharusnya mengantarkan obat tersebut kepada pasien yang menjalani isolasi mandiri atau memang pasien harus mengambil sendiri ke puskesmas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Frustasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat : Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan Bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat : Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan Bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com