Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pedagang Angpao dan Kue Keranjang Jelang Imlek 2021, Omzet Turun Hingga 70 Persen

Kompas.com - 10/02/2021, 19:28 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Imlek 2572 tahun 2021 yang akan jatuh pada Jumat (12/2/2021) terasa berbeda bagi para pedagang barang atau penganan khas tahun baru China tersebut.

Sejumlah pedagang di Gedung Chandra, Glodok, Jakarta Barat, mengaku mengalami penjualan yang sepi menjelang Imlek tahun ini.

Wijaya, salah satunya. Pedagang kue khas Imlek seperti kue keranjang tersebut mengaku mengalami penurunan omzet pada tahun ini ketimbang menjelang perayaan di tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Jakarta Mendadak Bandeng saat Imlek, Ada Apa?

"Jauh banget perbedaannya (omzet), (penurunan) daya beli masyarakat bisa 50 persen karena situasi pandemi ini," ujar Wijaya kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Wijaya merasakan betul penurunan omzet tersebut lantaran ia merupakan generasi kedua yang menjajakan penganan Imlek di sana.

"Kalau jualan ini dari ibu, saya yang nerusin. Sekarang generasi kedua. Kalau saya berjualan sedang berjalan lima tahun, tapi ibu memang dari gadis sudah berdagang di sini," papar Wijaya.

Menurut Wijaya, H-2 sebelum Imlek semestinya menjadi puncak dari geliat jual-beli produknya. Namun, kali ini dagangannya masih terbilang banyak.

"Harusnya sih H-2 ini puncaknya karena H-1 Imlek itu khususnya orang-orang Chinese itu tidak keluar rumah lagi. Mereka beres-beres rumah," jelasnya.

Dia pun berharap pandemi bisa segera usai.

"Semoga pandemi ini cepat berlalu dan kita semua kembali lagi normal seperti biasanya. Jadi, kita dagang juga enak," ucap Wijaya.

Hal serupa dirasakan Irfan, penjual pernak-pernik Imlek seperti angpao, gambar shio, gantungan, dan lampion. Menurutnya, penjualannya menjelang Imlek tahun ini terbilang sepi.

"Kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini lebih sepi karena adanya pandemi. Covid-19 ini benar-benar mempengaruhi dagangan kita," kata Irfan.

Menurut Irfan, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah membuat masyarakat lebih memilih memberi kebutuhan untuk Imlek via online.

"Orang jarang keluar karena adanya PSBB. Karena mereka malas keluar rumah, biasanya kalau butuh sesuatu pasti dari online. Nah itu sangat mempengaruhi penjualan kita," ucapnya.

Bahkan, Irfan melanjutkan, penurunan omzet dagangannya mencapai 70 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com